:
Oleh MC Kabupaten Banyuasin, Jumat, 10 Juni 2016 | 20:52 WIB - Redaktur: Tobari - 714
Banyuasin, InfoPublik - Menteri Pertanian H.Andi Amran Sulaiman kembali melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuasin. Kali ini, Menteri Amran melakukan sosialisasi sekaligus penanaman perdana jagung berintegrasi dengan karet di Dusun Perigi Desa Pulau Harapan Kecamatan Sembawa, Kamis (9/6).
Program intercroping (tanaman sela) jagung merupakan peluang di tengah program peremajaan karet yang tengah dijalankan oleh para petani. “Selama periode karet tersebut belum produktif, sampai dengan umur 3-4 tahun, petani karet belum memiliki pendapatan dari hasil karetnya. Dan hasil dari jagung ini yang bisa dinikmati petani,” kata Mentan Amran.
Menteri Amran juga menjaminkan kepada petani untuk tidak perlu khawatir melaksanakan program ini, karena sejumlah bantuan mulai dari bibit dan lainnya akan dikucurkan untuk petani.
Gerakan integrasi diyakininya akan menambah produktivitas jagung dan terus menekan praktik impor komoditas tersebut. Pada 2016, katanya, impor jagung hanya 700.000 ton. Nilai itu jauh lebih rendah dibandingkan praktik impor di tahun sebelumnya yang mencapai 3,1 juta ton. “Impor jagung kita turun sekitar 46%,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan program yang merupakan inisiasi Kementerian Pertanian ini merupakan tindak lanjut dari intruksi Presiden untuk lebih memperhatikan petani karet, terutama di masa merosotnya harga karet.
Menteri Amran juga mengingatkan kepada petani untuk tidak sembarangan menerima atau membeli bibit karet. “Ingat, kalau bibitnya jelek, nyesalnya bisa 7 tahun lagi, atau 30 tahun anak cucu kita yang kesulitan,” imbaunya.
Sekretaris Daerah Prov. Sumatera Selatan H.Mukti Sulaiman, SH.M.Hum yang turut hadir dalam acara, juga meyakinkan petani bahwa harga karet perlahan-lahan akan bergerak naik. “Saat ini karet digunakan sebagai bahan untuk aspal, kalau ada permintaan tentunya akan berpengaruh pada harga, jangan khawatir, sebentar lagi karet akan naik,” janjinya.
Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian,SH mengucapkan terima kasih atas digulirkannya program yang bisa menaikkan pendaptan petani ini. Bupati Yan Anton juga memaparkan petani karet di Kab. Banyuasin ada yang telah melakukan intercroping namun bukan dengan tanaman jagung.
“Sudah menjadi kebiasaan petani disini untuk menanam tanaman sela di antara karet muda dengan tanaman padi, pisang, semangka, nanas ataupun cabe,” katanya.
Namun diakuinya, melakukan tanaman sela dengan tanaman jagung masyarakat masih belum terbiasa. “Oleh karena itu sentuhan teknis pun bantuan saprodi maupun sapras sangat kami perlukan,” ujarnya.
Kab.Banyuasin memiliki komoditi karet yang didominasi oleh perkebunan rakyat. Hal ini tentunya juga merupakan salah satu keuntungan. Sehingga apa yang diusahakan Pemerintah akan langsung terasa dampaknya untuk petani bukan untuk perusahaan-perusahaan.
Dari 90.736 Ha luas perkebunan karet yang terdapat di Kab.Banyuasin, tercatat sekitar 9.681 Ha lahan dengan tanaman yang tua/rusak. Dilahan sekitar 9 Ha inilah yang menjadi target program intercroping jagung dengan karet. Tanaman karet harus mengalami peremajaan adalah yang sudah berumur di atas 20 tahun.
“Tentunya sebelum bisa dilakukan intercroping petani perlu melakukan Replanting, mesti ditebang dan sebagainya, memang diperlukan biaya, nanti hal ini akan kita bahas bagaiman agar bisa memudahkan petani agar segera bisa menanam kembali,” tambah Bupati.
Bupati juga berharap petani dapat memahami bahwa ada banyak sekali keuntungan yang bisa diperoleh dengan adanya tanaman sela ini seperti, efisiensi pemanfaatan lahan usaha tani, produktivitas dapat lebih meningkat, pendapatan petani lebih meningkat, serta meningkatkan lapangan kerja.
Hadir pula dalam acara itu Anggota DPRD RI Syofwatillah Mohzaib,S.Soi.i, Kasdam II/SWJ Brigjen TNI Marga Taufik, SH.,MH, Dirjen Tanaman Pangan, Staf ahli menteri bidang lingkungan, Staf khusus menteri bidang administrasi umum, Staf khusus menteri bidang Humas, Dandim 0401/Muba-Banyuasin Letkol Ignatius Wiwoho.
Selain itu, juga Direktur Komersil PT.Pusri Romli HM, Sekda Bnyuasin Dr.Ir.H. Firmansyah, M.Sc, Kapolres Banyuasin AKBP.Prasetyo Purboyo,S.IK.,MH, GM. PTPN VIII Sumsel Robert Simanjuntak, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Prov. Sumsel. (MC Banyuasin/toeb)