:
Oleh MC Kabupaten Merauke, Rabu, 8 Juni 2016 | 13:53 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 203
Merauke, InfoPublik - Jika di bulan April 2016 lalu, Kota Merauke mengalami deflasi, maka pada bulan Mei 2016 Kabupaten Merauke mengalami inflasi yang besarnya mencapai 0,74 persen.
Kepala Pusat Statistik Kabupaten Merauke, Trisno Tamanampo, SE, saat merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Merauke mengungkapkan bahwa inflasi di Merauke sebesar 0,74 persen tersebut terjadi, karena adanya kenaikan harga barang dan jasa yang ditunjukan oleh kenaikan semua angka indeks yaitu pada kelompok bahan makanan 1,05 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,20 persen, kelomopok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,08 persen. Kemudian kelompok sandang 1,49 persen, kelompok kesehatan 0,34 persen.
Lalu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 2,21 persen. Dikatakan, dari 82 Kota IHK, 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. ‘Inflasi tertinggi dialami Kota Pontianak sebear 1,67 persen sedangkan terendah dialami Kota Singaraja dan Kota Palangkaraya masing-masing 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi dialami di Kota Sorong sebesar -0,92 persen dan terendah di Kota Maumere sebesar -0,01 persen.
‘’Kabupaten Merauke menempati inflasi urutan ke-10 secara nasional dan urutan ke-4 untuk Sulawesi, Maluku dan Papua,’ jelasnya.
Ditambahkan, sumbangan beberapa komoditas yang dominan terhadap inflasi di Kabupaten Merauke selama Mei 2016 adalah cabai rawit sebesar 0,45 persen, angkutan udara sebesar 0,24 persen, wortel, bawang merah masing-masing 0,16 persen, kacang panjang 0,10 persen, kol putih atau kubis 0,6 persen, sandal dan kangkung serta udang basah masing-masing 0,05 persen dan bacai merah 0,04 persen. Sedangkan yang menahan laju inflasi adalah tomat sayur, daging ayam ras, bayam, telur ayam ras, tomat buah, daun kemangi, minyak goreng, kembung, daging sapi dan sawi putih. (MC.Kab.Merauke/02/mc/mrk/Eyv)