Tindaklanjuti Hasil Kongres Persatuan Kalender Hijriyah Internasional di Indonesia

:


Oleh MC PP Muhammadiyah, Kamis, 2 Juni 2016 | 18:11 WIB - Redaktur: Tobari - 980


Yogyakarta, InfoPublik – Muhammadiyah akan menindaklanjuti hasil kongres Turki dengan melakukan sosialisasi agar menjadi cara pandang bersama umat Islam di Indonesia.

Kongres Persatuan Kalender Hijriyah Internasional (International Hijri Taqwim Unity Congres) di Istambul, Turki, telah berakhir, Selasa (30/5). Kongres ini merupakan upaya menyatukan negara-negara Islam di seluruh dunia dalam hal Kalender Hijriyah yang berlaku secara global.

Kongres ini menerima dan mempresentasikan berbagai ide yang bisa menghasilkan sebuah kalender hijriyah atau sebuah sistem kalender yang diakui dan digunakan bersama oleh seluruh negeri muslim di dunia.

Perbedaan pendapat mengenai penentuan tanggal 1 Ramadhan dan 1 Syawal di Indonesia sudah terjadi sejak lama. Hal ini muncul karena adanya perbedaan metode penentuan. Secara garis besar yang pertama menggunakan rukyat (melihat langsung posisi bulan) dan yang kedua menggunakan hisab (perhitungan kalender).

Apabila perbedaan ini dibiarkan begitu saja, maka umat Islam di Indonesia selamanya akan terus menerus mendebatkan hal ini tanpa mencari jalan keluarnya.

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PP Muhammadiyah Syamsul Anwar, sebelumnya mengatakan bahwa unifikasi kalender umat Islam adalah utang dan tuntutan peradaban, mengingat ‘usia’ Islam sudah cukup panjang tetapi belum mampu membuat sistem kalender unifikatif yang akurat dan syar’i.

“Ketiadaan kalender pemersatu dan keharusan kita untuk mewujudkannya inilah yang kita sebut sebagai utang dan tuntutan peradaban, harus kita bayar segera,” ungkapnya.

Wakil Sekretaris MTT, Muhammad Rofiq, memaparkan, Kalender Global Unifikatif dengan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia adalah cita-cita dan orientasi Muhammadiyah sejak lama. Selain itu, kehadiran kalender Islam juga menjadi utang peradaban Islam yang harus terbayar.

“Muhammadiyah akan menindaklanjuti hasil kongres Turki dengan melakukan sosialisasi agar menjadi cara pandang bersama umat Islam di Indonesia,” ujarnya, Rabu (1/6).

Rofiq juga menambahkan, Majelis Tarjih dan  Tajdid akan segera bertemu dengan PP Muhammadiyah, melaporkan hasil dari kongres di Turki tersebut. (mm pp muhammadiyah/toeb)