:
Oleh MC Kabupaten Banyuasin, Sabtu, 21 Mei 2016 | 13:59 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Pangkalan Balai, InfoPublik – Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Banyuasin akan memanfaatkan hutan mangrove menjadi industri rumah tangga, sebagai upaya untuk menimalisir kebakaran hutan di wilayah Kabupaten Banyuasin.
"Ya untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan mangrove Dishutubun mewacanakan untuk memanfaatkan buah kayu mangrove dijadikan minuman sirup mangrove," kata Kepala Dishutbun Kabupaten Banyuasin Syuhadak Adjiz melalui Kabid Pembinaan Johan Marta Utama, Jum’at (20/5).
Untuk teknis pengelolaan bahan mentah dijadikan sirup produksi rumah tangga, pihak Dishutbun akan bekerjasama dengan Balai riset mangrove hutan bakau di Bali sebagai narasumber.
Lahan mangrove mencakupi sepanjang sungai seperti di Kecamatan Banyuasin II, Tanjung Lago, Makrti Jaya dan Kecamatan Pulau Rimau seluas 108.908 hektare.
Sementara Kabid Pembinaan Johan Marta Utama melanjutkan, dengan demikian kita bisa manfaatkan masyarakat yang ada di kawasan hutan mangrove untuk mencari penghasilan tambahan, tak kalah pentingnya lagi menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat.
Ia berharap tidak ada lagi kebakaran hutan di lahan mangrove, masyarakat bisa memanfaatkan hutan tersebut sebagai penghasilan dan tidak ada lagi masyarakat membuka lahan untuk dijadikan lahan perkebunan yang sensitif terjadi kebakaran hutan.
Selanjutnya dijelaskan Johan untuk pengembangan usaha atau pemasaran produk rumah tangga sirup mangrove itu pihak Dishutbun akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan Penindustrian (Diskoperindag).
Mulai dari kemasan, label dan pangsa pasar produk khas Banyuasin itu bisa dikembangkan di luar daerah melalui UKM dan pihak lainya.
Sementara Fauzi. SE Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) mengembangkan sirup mangrove menjadi produk keunggulan Kabupaten Banyuasin. Dia berharap untuk memenuhi pangsa pasar, pihaknya akan go ke kancah nasional untuk memperkenalkan produk sirup mangrove tersebut. (mcbanyuasin-31wn/toeb)