LIPI Bangun UPT Alih Teknologi Selamatkan Danau Maninjau

:


Oleh MC Kab Agam, Senin, 18 April 2016 | 10:28 WIB - Redaktur: Tobari - 195


Agam, InfoPublik - Akhirnya Stasiun Penelitian Lapangan Danau Maninjau naik status menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Alih Teknologi Penyehatan Danau.

Kenaikan status ini tentunya sangat membantu pemerintah dalam melakukan komunikasi dengan LIPI terhadap penyelamatan salingka danau terutama bagi masyarakat setempat.

Perubahan status tersebut, ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan selubung nama oleh Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain didampingi Wakil Bupati Agam Trinda Farhan dan Sekretaris Utama LIPI Siti Nurliati dan Kepala Deputi LIPI Zainal Arifin, Kamis (14/4).

Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain, mengatakan ada beberapa indikator utama yang melatarbelakangi kenaikan status ini di antaranya, kekayaan Danau Maninjau yang dibarengi dengan masalah pencemaran lingkungan danau, aspek kepariwisataan, pertanian dan perikanan masyarakat setempat.

Menurutnya, pihaknya telah melakukan penelitian selama 13 tahun terhitung sejak berdirinya stasiun penelitian pada tahun 2003. Selain faktor lingkungan di salingka danau, masalah yang paling serius yang ditemukan hasil penelitian adalah terdapatnya pertumbuhan planton yang berlebihan yang menyebabkan kematian ikan.

"Terjadinya ketidakseimbangan antara alam dengan aspek perekonomian masyarakat yang bermata-pencarian sebagai petani Keramba Jaring Apung (KJA) sehingga danau dan lingkungan skitar tercemar," jelasnya.

Sementara itu, anggota Peneliti LIPI Agus Hamdani, mengungkapkan selama tujuh tahun meneliti di Danau Maninjau, dirinya menemukan ada sebanyak 57 spesies ikan di Danau Maninjau, di antaranya banyak terdapat spesies langka di Indonesia bahkan dunia. Salah satunya, spesies ikan rinuak yang hanya ada satu di dunia.

Wakil Bupati Agam Trinda Farhan menyampaikan apresiasi terhadap perubahan status dari stasiun penelitian menjadi UPT Alih Teknologi penyehatan danau yang dibuat oleh lembaga riset negara berkelas dunia itu.

"Kami sangat bersyukur dengan dilakukan penelitian di Kabupaten Agam, khususnya di Danau Maninjau, dalam rangka penyelamatan salingka danau," katanya.

Betapa tidak, penelitian yang dilakukan tidak hanya beberapa bulan saja, melainkan belasan tahun dan sudah membuat sebuah gedung UPT yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan di dalam penelitian dengan menggunakan alat-alat yang canggih juga tentunya.

Diakui Trinda, kehadiran LIPI sangat membantu pemerintah dalam menangani aspek-spek persoalan yang terjadi di salingka Danau Maninjau, terutama pencemaran lingkungan alam dan ikan yang sering mati.

Disamping penyelamatan danau, Trinda berharap, agar LIPI juga menyelamatkan perekonomian masyarakat yang mayoritas hidup sebagai petani ikan.

Terkait hal itu, pihaknya meminta agar seluruh kepentingan baik swasta maupun lembaga nagari dan masyarakat harus mendukung penuh kegiatan LIPI ini agar terwujudnya kelestarian lingkungan Danau Maninjau jangka panjang. (mcagam/toeb)