:
Oleh MC Kota Banda Aceh, Kamis, 14 April 2016 | 18:41 WIB - Redaktur: Tobari - 390
Banda Aceh, InfoPublik - Rumoh Transparansi bekerjasama dengan Youth Report Center (YRC) Aceh menggelar Pemutaran dan Diskusi Film Dokumenter Transparancy International Indonesia (TII) berjudul ''Asa di Kekait Daye” dan “Bergerak dari Daerah''.
Acara yang digelar di salah satu Warkop di kawasan Lamnyong itu, dibuka oleh Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banda Aceh Ir Gusmeri mewakili Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, Rabu (13/4) malam.
Dalam sambutan tertulisnya, Walikota Illiza menyebutkan masih dibutuhkan energi yang banyak untuk mewujudkan cita-cita reformasi, dalam hal ini terciptanya keterbukaan informasi publik dan zero korupsi di negeri ini. Demi mewujudkannya, maka sejatinya dibutuhkan kerja sama semua pihak.
“Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak generasi muda Banda Aceh agar lebih giat untuk terlibat dan berperan dalam mengawal pemerintahan dan pembangunan melalui syiar-syiar untuk mengajak semua pihak untuk peduli akan pentingnya perwujudan keterbukaan informasi public, sembari mencegah dan memberantas korupsi di bumi serambi Mekkah,” katanya.
Pemkot Banda Aceh, sebutnya lagi, memiliki komitmen yang tinggi akan keterbukaan informasi bagi seluruh warga. Hal ini dimaksudkan sebagai media membangun komunikasi dan trust antara pemerintah dan masyarakat.
“Dengan keterbukaan informasi pemerintahan dan pembangunan, diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat kepada pemerintah yang berguna untuk membantu mewujudkan pembangunan sebagaimana kebutuhan daerah,” katanya.
Dalam rangka mewujudkan keterbukaan dan pelayanan informasi publik, pihaknya telah melaksanakan serangkaian program terkait, di antaranya menyediakan sarana informasi kegiatan dan pembangunan kota melalui website resmi Pemkot Banda Acehwww.bandaacehkota.go.id.
“Di samping itu, PPID Utama Kota Banda Aceh yang sudah terbentuk, juga sudah bekerja dengan cukup baik dalam rangka menyediakan dan mendistribusikan setiap permohonan akses informasi oleh berbagai pihak,” katanya.
Tak ketinggalan, Illiza juga mengapresiasi acara pemutaran film dan diskusi film dokumenter TII ini yang disebutnya sebagai salah satu usaha membuka mata semua pihak tentang secuil fakta sektor keterbukaan informasi dan korupsi.
“Melalui materi edukatif yang disajikan lewat film ini, semoga akan menggugah semakin banyak pihak untuk bergabung dan berjuang memberantas buta informasi publik dan giat berjuang melawan korupsi,” katanya.
Dalam acara yang ikut dimeriahkan oleh penampilan “Amroe dan Pane Band” tersebut, pihak panitia turut mengundang sejumlah narasumber antara lain Rukita Widodo dari TII, Alvian dari LSM MaTA, Andi Syahputra (Ombudsman RI Perwakilan Aceh), dan Mawardi Ismail mewakili kalangan akademisi. (mc banda aceh/toeb)