:
Oleh MC Kabupaten Pacitan, Kamis, 7 April 2016 | 13:43 WIB - Redaktur: Kusnadi - 673
Pacitan, InfoPublik – Kabupaten Pacitan memiliki potensi besar untuk budidaya kakao. Hingga saat ini tercatat, luasan lahan kakao mencapai 500 hektar dengan perkiraan 1500 batang per hektar. Lahan seluas itu terdapat di beberapa kecamatan. Yakni Tulakan, Kebonagung, Sudimoro, dan Ngadirojo.
Meski begitu, produksinya belum optimal sehingga tidak mampu mengangkat nilai ekonomi bagi warga. Penyebabnya, karena pengelolaan masih dilakukan secara tradisional dengan pola tumpangsari. Selain itu, hama Bubuk Buah Kopi (BBK) juga menjadi ancaman bagi tanaman siap panen.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan Bambang Supriyoko mengatakan, menyikapi kondisi tersebut pihaknya menjalin kerjasama dengan pihak ketiga. Mereka terdiri dari Lembaga Penelitian Kakao serta gabungan ekportir. Tim akan mendampingi petani mulai penanaman, perawatan, hingga pascapanen.
Bambang Supriyoko menjelaskan, selain membina petani pemilik lahan yang sudah ada, kegiatan kemitraan juga meliputi perluasan areal tanam. Fokusnya adalah kawasan sepanjang Jalan Lintas Selatan (JLS) yang menjadi penghubung dengan kabupaten lain di Jawa Timur. Seperti Trenggalek, Malang, Blitar, dan Bondowoso.
Seiring budidaya yang dilakukan, produksi kakao dari Kota 1001 Gua diharapkan terus meningkat. Ini sekaligus untuk memenuhi kebutuhan coklat nasional yang selama ini hanya mengandalkan produk asal Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Bali.(Pur/Riz/Kus)