:
Oleh MC Kota Singkawang, Senin, 15 Februari 2016 | 13:04 WIB - Redaktur: Tobari - 265
Singkawang, InfoPublik - Festival Cap Go Meh (CGM) 2016, yang berlangsung di Singkawang pada 22 Februari mendatang, akan dimeriahkan oleh sebanyak 494 tatung, dan 10 orang di antaranya adalah tatung perempuan.
“Kita belum bisa memastikan, apakah mereka semua bisa ikut, tergantung dengan kemampuan para tatung juga,” kata Bong Wui Kong, Wakil Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh 2016 Singkawang, Minggu (14/2).
Menurutnya, seperti tahun lalu, ada sekitar 400 pendaftar tapi hanya setengah yang bisa tampil. Karena banyak tatung, satu tandu ada yang dua sampai tiga tatung, padahal seharusnya satu tandu, satu tatung.
Ditambahkan Bong Wui Kong, tahun ini panitia akan memberikan dana pembinaan para tatung sebesar Rp1 juta. Bantuan ini lebih kecil dibanding tahun lalu, yang mencapai Rp3 juta. “Karena krisis perekonomian saat ini, para donatur sepakat untuk mengurangi dana pembinaan untuk para tatung,” jelasnya.
Asan (59), seorang tatung dari vihara di Jalan Tani, Gang Bersama, mengatakan, biaya yang dibutuhkan untuk aktraksi seorang tatung pada festival CGM sangat besar.
Biaya tersebut terbagi untuk biaya upah tenaga pengangkut tandu, serta perlengkapan persyaratan, yang harus dimiliki para pengangkut tandu. “Satu tandu perlu tenaga sekitar enam orang, sehingga biaya yang diperlukan sekitar Rp2-3 juta,” katanya.
Ditambah Asan, selain dirinya, kelima orang anaknya juga kerap ikut menjadi tatung pada festival CGM. “Tapi tahun ini sepertinya tidak ikut. Saya lihat mereka belum juga mendaftar,” tutur Asan, yang sejak umur 15 tahun menjadi tatung.
Menurut Asan, tatung sebelum atraksi biasanya melakukan ritual puasa, dilakukan selama 3 hari sebelum hari pelaksanaan untuk mensucikan diri. Jenis puasanya adalah pantang makanan-makanan berdaging.
“Tatung hanya boleh makan nasi dengan kecap, bisa juga nasi dicampur dengan bubuk teh, ini membuat badan tatung menjadi bersih,” paparnya. (lia savona/toeb)