:
Oleh MC Kab Agam, Senin, 15 Februari 2016 | 12:21 WIB - Redaktur: Tobari - 108
Agam, InfoPublik - Majelis Ulama Islam (MUI) Kabupaten Agam mengimbau seluruh masyarakat setempat untuk berhati-hati terhadap aliran sesat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), yang disinyalir sudah masuk ke Sumatera Barat dan meresahkan masyarakat Indonesia.
"Kita belum bisa memvonis positif Gafatar sudah ada di Kabupaten Agam atau tidak, yang jelas organisasi Gafatar merupakan sebuah keyakinan dan ajaran yang menggabungkan Kitab Suci Injil dan Al-Qur'an, yang bergerak melalui kegiatan sosial," kata Fauzi Damra kepada wartawan, belum lama ini.
Menurutnya, sasaran kegiatan organisasi ini di desa-desa terpencil dan sulit dideteksi bahkan kegiatan yang mereka lakukan sebagian besar berupa kegiatan bakti sosial seperti, kegiatan donor darah dan lainnya.
Namun dibalik itu, mereka melakukan penyebaran ajaran sesat, karena tidak mewajibkan shalat dan puasa bagi para anggotanya.
"Kita sangat mengharapkan kepada orang tua untuk membentengi anak-anak dari pemahaman aliran sesat ini. Memberikan pemahaman akidah dan ilmu pengetahuan agama, sehingga mereka tidak mudah untuk mempercayai aliran-aliran tersebut," jelasnya.
Pihaknya juga berharap, kepada seluruh elemen masyarakat, aparat TNI dan Polri bersama pemerintah agar meningkatkan pengawasan, selalu berkoordinasi dan kerjasama dalam menyikapinya.
Fauzi Damra, juga mengharapkan agar pengawasan terhadap aliran ini dapat dilakukan terus dalam mendektesi dini supaya aliran sesat lainnya tidak berkembang lagi di Sumatera Barat, dan perlu dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, apabila di daerahnya terdapat hal yang mencurigakan menyangkut aliran sesat, dapat melaporkan kepada pihak yang berwenang.
Terpisah, Kapolda Sumbar Brigjen Pol Basarudin, Kamis (11/2), saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Agam, mengakui aliran Gafatar dan ISIS dewasa ini cukup meresahkan keamanan dan kenyamanan masyarakat Indonesia khusus Sumbar, karena belum lama ini juga telah ditemukan terduga ISIS di Bukittinggi dan teroris di Sijunjung.
"Kita segenap jajaran Polri terus berupaya mendeteksi dimana keberadaan organisasi sesat ini, dengan harapan agar aliran-aliran sesat yang telah meresahkan masyarakat bisa disikapi," kata Basarudin.(mcagam/toeb)