TPST Tengkong-tengkong Hasilkan Pupuk Kompos

:


Oleh MC Kab Agam, Sabtu, 23 Januari 2016 | 07:11 WIB - Redaktur: Tobari - 306


Agam, InfoPublik - Pupuk kompos yang telah diproduksi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tengkong-tengkong, Nagari Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, digunakan untuk pemupukan taman kota di Lubuk Basung.

"Saat ini, kita telah lakukan pemupukan untuk taman Kota Lubuk Basung dengan pupuk kompos produksi TPST  sekitar 500 kilogram per hari," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Agam Yunaldi, didampingi Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Kabupaten Agam Azwir, di Lubuk Basung, Jum’at (22/1).

Ia menjelaskan, kompos ini diproduksi dengan melibatkan sekitar empat anggota petugas kebersihan yang bertugas dalam proses pemilahan dan penghacuran sampah hingga menjadi kompos. Disamping itu, ini juga merupakan inovasi yang mulai diterapkan di DPU Agam .

"Agar pengomposan lebih cepat, kita menggunakan dua anggota untuk mengoperasionalkan alat excavator dan louder untuk mengangkut tumpukan sampah untuk diproses," katanya.

Sementara itu, untuk proses sampah tersebut disimpan di median pengomposan selama 40 hari dan ditambah biokomposter. Untuk mencapai ini, pihaknya membutuhkan tenaga sekitar 10 orang dengan produksi pupuk kompos sekitar satu ton per hari, karena kapasitas produksi pupuk kompos di TPST sekitar satu ton.

"Apabila produksi sudah banyak, maka kita akan menjual pupuk kompos tersebut, dan hasil penjualan bisa menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD)," katanya.

Ia menambahkan TPST yang dibangun di lahan seluas 5,5 hektare ini menelan dana sebesar Rp15,9 miliar dari APBN Pemerintah Pusat mulai dari tahun 2013 sampai 2015 dan dilanjutkan pada tahun 2016. 

Saat ini, TPST telah memiliki lokasi sanitary landfill, pengolahan limbah, pengolahan kompos, sumur pantau, gudang kompos, gudang peralatan, saluran pipa gas, saluran lindi dan sarana lainnya.

Pada 2016, TPST tersebut akan dilengkapi dengan jembatan timbang, pembangunan drainase dan lainnya dengan dana sekitar Rp2 miliar. Dana ini melalui Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan dan Permungkiman Kementrian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat.

"Saat ini pembangunan jembatan timbang, drainase dan lainnya ini sedang proses tender," katanya.(mcagam/toeb)