:
Oleh MC Kabupaten Sumenep, Kamis, 21 Januari 2016 | 19:42 WIB - Redaktur: Tobari - 257
Sumenep, InfoPublik - Perhatian pemerintah setempat pada aspek budaya di Sumenep dipandang oleh salah satu sejarahwan masih belum maksimal alias minim. Hal ini disampaikan sejarahwan Sumenep, Tadjul Arifin pada Media Center.
"Makanya kemudian ada beberapa seni budaya yang sejatinya berasal dari Sumenep lantas diakui oleh kabupaten lain. Seperti batik, misalnya, padahal batik itu asli Sumenep, namun malah diklaim oleh salah satu kabupaten lain di Madura ini," kata Tadjul, Kamis (21/1).
Tadjul menjelaskan, salah satu bukti kuat bahwa batik dari Sumenep adalah fakta bahwa keraton pertama di Madura ada di Sumenep. Duduknya Aria Wiraraja sebagai Adipati atau penguasa di Madura yang berkedudukan di Sumenep jauh sebelum adanya sistem pemerintahan lain di Madura. "Sejarah mengakui, bahwa Sumenep itu cikal bakal Majapahit," kata Tadjul.
Dulu, berdasar sejarah, batik adalah tradisi keraton di Sumenep yang khusus diperuntukkan bagi putri-putri bangsawan. Kegiatan membatik memang sengaja diberikan sebagai kegiatan untuk mengisi waktu senggang. "Putri bangsawan kan dulu itu dipingit, makanya diberikan kegiatan membatik itu,"kata Tadjul.
Oleh karena itu, ke depan Tadjul berharap pemerintah lebih memberikan porsi besar pada seni budaya, serta sejarah Sumenep itu sendiri, sehingga nilai-nilai luhurnya tetap terjaga dengan baik.
"Ya sebenarnya ini tugas bersama, tidak hanya pemerintah. Namun selaku fasilitator dan pemegang kebijakan, jelas pengaruhnya sangat besar dalam upaya pelestarian seni budaya ini," katanya. ( Farhan/Esha/Fer/toeb )