Menteri DPDTT RI Salut Konsep BUMDes Huntu Barat

:


Oleh MC Kabupaten Bone Bolango, Senin, 11 Januari 2016 | 08:38 WIB - Redaktur: Tobari - 826


Bone Bolango, InfoPublik – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) RI Marwan Jafar melakukan kunjungan kerja ke Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Minggu (10/1).

Pada kunjungan kerjanya di Desa Huntu Barat itu, Marwan Jafar mengaku salut dengan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dikembangkan oleh masyarakat Desa Huntu Barat.

Desa Huntu Barat ini, disebutnya merupakan salah satu contoh sukses penggunaan dana desa dengan membangun BUMDes. Ia mengaku merasa ikut terpacu dan ingin mengajak desa-desa lain melakukan hal sama, agar cepat maju seperti Desa Huntu Barat.

“Apalagi pembentukan BUMDes oleh masyarakat Desa Huntu Barat ini berperan menghidupkan perekonomian lokal, seperti pengembangan hasil-hasil pertanian dan pemeliharaan ikan air tawar," kata Marwan Jafar.

Marwan menilai kreatifitas masyarakat Desa Huntu Barat bisa terus dikembangkan karena akan meningkat kas dana desa. Jika tahun 2015 jumlah dana desa untuk Huntu Barat sebesar Rp284 juta, maka tahun ini akan mencapai sekitar Rp700 juta.

"Bahkan ini sangat bagus dan potensial dikembangkan terus. Saya akan pakai dana kementerian di luar dana desa. Misalnya dengan membangun keterpaduan dengan desa-desa sekitar sehingga roda pembangunan lebih cepat dan merata,” katanya.

Disisi lain, Marwan Jafar mengaku tertarik karena banyak potensi yang bisa dikembangkan masyarakat desa-desa di wilayah Bone Bulango. Kabupaten ini dinilainya akan mampu mengejar ketertinggalan dari daerah lain jika desa-desa bergerak cepat, kompak, dan inovatif melakukan pembangunan.

"Saya sendiri seperti mendapat vitamin begitu datang ke sini melihat langsung pelaksanaan perogram desa. Ini luar biasa, karena desa membangun Indonesia bukan sekedar slogan tapi akan terwujud dengan nyata," katanya.

Pada kesempatan sama, Kades Huntu Barat Arfan Iskandar Badjeber mengatakan, kolam ikan tawar yang mereka kembangkan menjadi lebih maju setelah dikelola dengan BUMDes yang memakai dana desa.

Selain kolam ikan air tawar, juga ada usaha meubel dan bengkel las yang akan lebih banyak memberdayakan masyarakat. "Untuk ikan air tawar, kita sudah merasakan hasilnya. Sekali panen kita bisa mendapat 600 kg dan harga per kg mencapai Rp38.000. Hasilnya sudah Rp22.800.000 sekali panen," katanya. (Hms/Kadir/toeb).