- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Rabu, 25 Desember 2024 | 17:43 WIB
: Panitia memasang dekorasi pada pohon Natal di Gereja Katedral Jakarta, Jakarta, Senin (23/12/2024). Gereja Katedral Jakarta menggelar misa malam Natal pada Selasa (24/12) pukul 17.00 wib dan 20.00 wib sedangkan misa Hari Raya Natal terbagi ke dalam tiga sesi pada 25 Desember 2024. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wpa.
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Rabu, 25 Desember 2024 | 16:29 WIB - Redaktur: Untung S - 182
Jakarta, InfoPublik – Penyelenggaraan Misa Natal 2024 pada 25 Desember 2024 di Gereja Katedral Jakarta terasa istimewa dengan dekorasi yang menggabungkan tradisi Natal dengan budaya Nusantara. Misa yang dilaksanakan tiga kali pada pukul 08.30, 11.00, dan 17.00 ini menonjolkan konsep yang mengedepankan keberagaman budaya Indonesia, sambil tetap menjaga esensi perayaan Natal.
“Kami selalu berusaha mengangkat elemen budaya Nusantara dalam dekorasi Natal, dan tahun ini kami menambahkan unsur daur ulang, seperti menggunakan ornamen yang sama setiap tahun,” ungkap Humas Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, di Jakarta, Rabu (25/12/2024).
Menurut Susyana, penggunaan bahan dekorasi daur ulang tidak hanya untuk melestarikan budaya, tetapi juga merupakan bentuk komitmen Gereja Katolik untuk menjaga lingkungan. Hal ini sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si, yang mengajak umat untuk merawat bumi sebagai rumah bersama.
“Kami ingin merawat bumi sebagai rumah bersama, sebagaimana yang disampaikan oleh Paus Fransiskus dalam Laudato Si,” tambahnya.
Salah satu bagian utama dari dekorasi adalah Wayang Natal Nusantara 2024, yang menceritakan kisah kelahiran Yesus Kristus yang disaksikan oleh para gembala dan Tiga Raja dari timur. Selain itu, terdapat Pohon Natal setinggi delapan meter yang dihiasi dengan pita Natal dan lambang sukacita yang melambangkan kebahagiaan yang dibagikan umat kepada sekelilingnya.
Dekorasi juga menampilkan hiasan dari perca-perca wastra Nusantara dari berbagai wilayah, yang merupakan hasil daur ulang kain yang dipadupadankan dengan menarik. Patung boneka kayu dari Betawi dan Batak turut melengkapi dekorasi ini, menggambarkan simbol tradisi Natal yang berbalut dengan budaya lokal.
Susyana menjelaskan bahwa penggunaan bahan daur ulang ini merupakan bagian dari salah satu ajaran sosial gereja yang dicanangkan dalam Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta sejak tahun 2021. Arah dasar ini mencakup lima ajaran sosial gereja, salah satunya adalah pelestarian lingkungan yang menjadi fokus utama pada perayaan Natal kali ini.
“Penggunaan bahan daur ulang adalah salah satu wujud konkret dari ajaran sosial gereja yang menekankan pelestarian lingkungan, yang sejalan dengan upaya Gereja Katolik dalam menjaga kelestarian bumi,” ujar Susyana.
Perayaan Natal 2024 juga bertepatan dengan Tahun Yubileum yang dilakukan setiap 25 tahun sekali. “Kebetulan tahun ini adalah tahun pembukaan Tahun Yubileum di Vatikan, yang hanya dilakukan setiap 25 tahun sekali, dan di Vatikan akan dibuka Pintu Suci. Kami juga turut menyambut Tahun Yubileum tersebut,” kata Susyana Suwadie.
Dengan perayaan Natal yang kaya akan elemen budaya dan kepedulian lingkungan, serta menyambut Tahun Yubileum, Gereja Katedral Jakarta berharap dapat mempererat hubungan antar umat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.