- Oleh Tri Antoro
- Kamis, 26 Desember 2024 | 12:49 WIB
: Sosialisasi program Motis Nataru 2024/2025. Foto : Kemenhub
Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 25 Desember 2024 | 11:16 WIB - Redaktur: Untung S - 157
Jakarta, InfoPublik – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginformasikan bahwa kuota untuk program Motor Gratis (Motis) Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) semakin menipis. Untuk itu, DJKA mengimbau kepada masyarakat yang berencana mengikuti program ini untuk segera mendaftarkan diri agar tidak kehabisan kuota.
Program Motis Nataru 2024/2025 yang diselenggarakan DJKA berlangsung selama 10 hari, mulai 20 hingga 29 Desember 2024. "Tahun ini, kami menyediakan total kapasitas sebanyak 5.300 tempat duduk dan 2.320 sepeda motor," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Arif Anwar, seperti yang dikutip InfoPublik pada Rabu (25/12/2024).
DJKA telah memulai perjalanan perdana program Motis Nataru 2024/2025 sejak 20 Desember 2024. Perjalanan pertama dimulai dari Stasiun Jakarta Gudang menuju Stasiun Lempuyangan dengan keberangkatan pertama pada pukul 04.25 WIB. Perjalanan pertama tersebut mengangkut 102 sepeda motor.
Hasil monitoring menunjukkan bahwa Rabu, 25 Desember 2024, menjadi tanggal favorit bagi para pendaftar untuk lintas Jakarta Gudang - Lempuyangan, dengan hanya tersisa 16 slot dari total 232 unit sepeda motor per hari. Sementara itu, pada lintas sebaliknya, yaitu Lempuyangan - Jakarta Gudang, kuota hampir habis dengan hanya tersisa 2 slot untuk 28 Desember, dan kuota untuk 29 Desember 2024 telah penuh.
Arif menyatakan bahwa untuk mengakomodasi penumpang yang tidak mendapatkan tiket program Motis, DJKA juga menawarkan alternatif dengan bekerja sama dengan PT KAI. Program ini berupa tiket bersubsidi dengan tarif yang lebih terjangkau. Tiket yang sebelumnya dikenakan tarif Rp10.000 menjadi Rp37.000, dan yang semula Rp20.000 menjadi Rp59.000. Tiket ini dapat dibeli hingga 12 jam sebelum jadwal keberangkatan pertama, memberikan kesempatan bagi masyarakat yang kehabisan tiket untuk memanfaatkan program ini.
Selain itu, DJKA juga memiliki Posko Terpadu, termasuk Posko Ditjen Perkeretaapian, yang akan memonitor pergerakan masyarakat pengguna kereta api selama masa Angkutan Nataru 2024/2025, yang berlangsung sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
“Di posko tersebut kami memonitor wilayah kerja Ditjen Perkeretaapian melalui 7 Balai Teknik Perkeretaapian (BTP), 2 Balai Pengelola Kereta Api, serta CCTV di 45 stasiun strategis nasional, 19 stasiun di DKI Jakarta, dan 6 lokasi pintu perlintasan di Pulau Jawa,” ujar Arif.
Diperkirakan sekitar 3,44 juta penumpang akan menggunakan moda kereta api antarkota selama masa Angkutan Nataru ini. DJKA telah melakukan rampcheck pada sarana dan prasarana kereta api untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan.
“Kami akan terus berupaya menyelenggarakan Angkutan Nataru 2024/2025 yang aman dan lancar bagi masyarakat pengguna transportasi kereta api. Dukungan dari seluruh pemangku kepentingan perkeretaapian dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini,” tutup Arif.