- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Rabu, 25 Desember 2024 | 17:43 WIB
: Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat memberikan pernyataan persnya seusai memimpin Monitoring Kesiapan Infrastruktur secara daring di Auditorium Kementerian PU, Jakarta pada Selasa (24/12/2024)/Foto : Biro Komunikasi Publik Kementerian PU
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 24 Desember 2024 | 21:23 WIB - Redaktur: Untung S - 113
Jakarta, InfoPublik – Menyambut Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan kesiapan infrastruktur untuk mendukung kelancaran lalu lintas serta antisipasi bencana di seluruh Indonesia. Menteri PU, Dody Hanggodo, didampingi Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, memimpin Monitoring Kesiapan Infrastruktur secara daring di Auditorium Kementerian PU, Jakarta pada Selasa (24/12/2024).
Dalam paparannya, Dody menekankan bahwa pemantauan ini memprioritaskan kawasan rawan bencana, mengingat kondisi cuaca di Indonesia saat ini sedang memasuki musim hujan. “Infrastruktur jalan sudah menjadi prioritas utama. Namun, kami lebih concern terhadap infrastruktur yang berada dekat dengan titik rawan bencana. Jika terjadi bencana seperti longsor, banjir, atau gunung meletus, dampaknya pasti memengaruhi akses jalan,” ujar Dody dalam keterangan yang diterima InfoPublik.
Kementerian PU telah menginstruksikan seluruh Balai Pelaksana Teknis di berbagai bidang, seperti Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Cipta Karya, untuk melakukan survei titik rawan bencana sejak Oktober hingga November 2024. Berdasarkan hasil survei, langkah kesiapan dilakukan dengan menyiagakan alat berat dan material pendukung di 460 Posko Nataru 2024/2025 yang tersebar di ruas jalan nasional dan rest area tol.
“Kita sudah siagakan seluruh Balai untuk melakukan pengecekan terkait titik-titik rawan bencana. Di titik tersebut, kita sepakat untuk memposisikan alat-alat berat dan material pendukung pada 460 Posko Nataru 2024/2025, yang tersebar di ruas jalan nasional, maupun Rest Area Jalan Tol di seluruh Indonesia. Sehingga, apabila terjadi bencana, bisa kita bantu lebih cepat. Dan harapannya, apapun yang kita kerjakan dapat meminimalisir dampak kepada masyarakat,” jelas Menteri Dody.
Selain itu, seluruh Balai Pelaksana Teknis diminta untuk tetap dalam kondisi Siaga 1 hingga Februari 2025. Menteri PU berharap cuaca akan kembali stabil setelah bulan tersebut. “Monitoring ini adalah bagian dari kesiapsiagaan periodik kami. Kami juga terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menjadi unit pendukung dalam penyediaan alat berat dan material jika terjadi bencana,” tambahnya.
Monitoring ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Kementerian PU, yang berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama momen Nataru. Dengan langkah ini, Kementerian PU optimis dapat menjaga kelancaran konektivitas dan meminimalkan dampak bencana di musim libur akhir tahun.