- Oleh Jhon Rico
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:13 WIB
: BNPB menggelar gladi ruang atau tabletop exercise (TTX), sebagai langkah kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bahaya hidrometeorologi jelang libur Natal dan tahun baru (Nataru)/ dok. BNPB.
Oleh Jhon Rico, Sabtu, 21 Desember 2024 | 11:25 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 81
Jakarta, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar gladi ruang atau tabletop exercise (TTX). TTX ini sebagai langkah kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bahaya hidrometeorologi jelang libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) BNPB Kheriawan menyatakan bahwa TTX sebagai langkah kesiapsiagaan.
Menurut dia, kesiapsiagaan sangat penting dilakukan seluruh pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana, khususnya bahaya hidrometeorologi jelang nataru, seperti banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor dan banjir bandang.
Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati mengatakan, ini bukan saatnya untuk menyalahkan alam. Namun yang diperlakukan adalah bagaimana melakukan upaya mitigasi tersebut.
“Simulasi pada hari ini dikhususkan untuk pelaku di wilayah yang memiliki risiko bencana tersebut (hidrometeorologi). Siapa harus melakukan apa, harus ada sinergitas dan sama-sama menjadi tim yang kuat,” kata Raditya dalam keteranganya, Sabtu (21/12/2024).
Simulasi penanggulangan bencana berupa TTX ini diikuti pelaku tingkat pusat maupun daerah, antara lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), perwakilan kepala daerah, unsur TNI/Polri dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Palang Merah Indonesia (PMI), Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) dan unsur terkait lain.
Sebelum penyelenggaraan TTX, BNPB memberikan pembekalan atau sesi akademik kepada para pelaku.
TTX yang berlangsung pada Jumat (20/12/2024), terbagi ke dalam tiga kelas, wilayah Jakarta, Bogor dan Bekasi, serta Banten.
TTX ini memiliki empat tahap atau move, yaiitu fase siaga darurat, tanggap darurat, pengerahan sumber daya (mobilisasi) dan pengakhiran status tanggap darurat.
Setelah berlangsungnya gladi, tim evaluasi atau after action review (AAR) memberikan ulasan dan rekomendasi. Sedangkan hasil penyelenggaraan dan AAR akan dilaporkan penyelenggara kepada Kepala BNPB.
BNPB mengharapkan gladi ruang ini dapat mengasah kesiapsiagaan, koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Latihan seperti itu harus secara rutin dilakukan hingga budaya kesiapsiagaan dapat terbangun bersama.
TTX dengan berbagai skenario ancaman bahaya dapat dilatihkan dalam suasana aman sehingga para pelaku masih dapat untuk mengevaluasi dan memperbaiki respons penanganan sebelum bencana nyata terjadi.