- Oleh Putri
- Rabu, 18 Desember 2024 | 08:40 WIB
: Menko PMK Pratikno bersama kementerian/lembaga terkait saat Rapat Koordinasi Tingkat Menteri membahas persiapan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/Foto: Kemenko PMK
Oleh Putri, Sabtu, 23 November 2024 | 12:50 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 266
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pembahasan secara detail terkait persiapan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 bersama menteri dan pimpinan lembaga terkait.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri membahas persiapan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Ia mengatakan segala antisipasi diperhitungkan matang, termasuk potensi cuaca dan bencana hidrometeorologi yang saat ini tengah melanda sebagian besar wilayah di Indonesia.
“Kita membahas agar arus mudik maupun balik bisa berjalan lancar, aman, tertib, dan nyaman, dan juga ibadah berjalan dengan aman, lancar, dan khidmat,” kata Pratikno melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Sabtu (23/11/2024).
Lanjutnya, puncak arus mudik Nataru diprediksi terjadi pada 24 Desember 2024, sedangkan puncak arus balik diprediksi akan berlangsung pada 2 Januari 2025.
Pemerintah akan menyiapkan segala infrastruktur dengan optimal pada sektor transportasi darat, laut, maupun udara, termasuk infrastruktur penunjang lainnya. Seperti optimalisasi rest area yang nyaman bagi anak-anak dan lansia.
Ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok dan objek wisata juga tidak luput dalam pembahasan. Pratikno menjelaskan bahwa seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah akan dikondisikan untuk memastikan semua berjalan dengan baik.
“Pemerintah telah menyiapkan sedini mungkin, bukan hanya di pusat, tetapi juga daerah. Kita akan selalu siaga terhadap hal-hal yang harus direspon secara cepat untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat merayakan Nataru,” kata Pratikno.
Polri dalam upaya penanganan mudik Nataru 2024/2025 akan melaksanakan operasi lilin di 2.794 posko yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Operasi lilin tersebut akan melibatkan sebanyak 141.443 personel gabungan bersama TNI dan instansi terkait lainnya.