- Oleh MC KAB KAYONG UTARA
- Jumat, 25 April 2025 | 15:46 WIB
: Dalam upaya membentuk generasi Indonesia yang unggul dan berkarakter menuju Indonesia Emas 2045, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, secara resmi meluncurkan Buku Panduan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di SMP Negeri 41 Jakarta (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 14 April 2025 | 12:21 WIB - Redaktur: Untung S - 230
Jakarta, InfoPublik — Dalam upaya membentuk generasi Indonesia yang unggul dan berkarakter menuju Indonesia Emas 2045, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, secara resmi meluncurkan Buku Panduan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di SMP Negeri 41 Jakarta.
Gerakan ini merupakan bagian dari strategi besar pendidikan karakter nasional. Mendikdasmen menegaskan, pendidikan bukan sekadar soal akademik, tetapi juga tentang pembentukan pribadi yang utuh—cerdas, sehat, berakhlak mulia, dan berdedikasi pada bangsa.
“Ini adalah bagian dari kebijakan strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk mencetak anak-anak Indonesia yang hebat secara menyeluruh. Mereka adalah calon pemimpin Indonesia Emas 2045,” ujar Abdul Mu’ti dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (14/4/2025).
Buku panduan ini dirancang untuk diimplementasikan melalui empat pilar utama atau Catur Pusat Pendidikan, yakni: sekolah, keluarga, masyarakat, dan media. Guru dan tenaga kependidikan menjadi motor penggerak di sekolah, sementara orang tua diminta aktif membentuk kebiasaan anak di rumah. Lingkungan sosial yang mendukung dan peran media dalam menyebarkan pesan positif juga dinilai krusial.
“Gerakan ini akan membangun budaya belajar yang sehat dan konstruktif, serta memperkuat karakter anak Indonesia dari berbagai sisi,” tambah Abdul Mu’ti.
SMP Negeri 41 Jakarta telah menjadi percontohan penerapan gerakan ini. Kepala sekolah Metrin Evivi menjelaskan bahwa kebiasaan positif telah diintegrasikan ke dalam kegiatan harian, mulai dari budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), ibadah pagi, upacara, hingga program “Pagi Ceria”.
“Kami libatkan juga orang tua sejak awal semester. Kami ingin anak-anak terbiasa dengan nilai-nilai positif ini, baik di sekolah maupun di rumah,” kata Metrin.
Salah satu siswi, Jasmin Bintang Maharani, mengaku merasakan dampak positif dari kebiasaan yang diterapkan di sekolah. Ia merasa lebih nyaman, senang, dan mudah menjalin pertemanan.
Buku panduan ini tersedia untuk semua jenjang pendidikan—mulai dari PAUD hingga SMA/SMK—dan juga disiapkan edisi khusus bagi orang tua. Panduan ini bisa diakses secara gratis melalui laman resmi: cerdasberkarakter.kemendikdasmen.go.id/gerakan7kebiasaan
Peluncuran ini menjadi langkah konkret Kementerian dalam menanamkan karakter sejak dini dan memperkuat kolaborasi antar elemen pendidikan demi masa depan Indonesia yang lebih cerah dan beradab.