- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:23 WIB
: Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia meresmikan Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berlokasi di Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Foto: Dok Kemenbud)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:16 WIB - Redaktur: Untung S - 125
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia meresmikan Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang terletak di Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.
Peresmian museum itu bertepatan dengan peringatan Hari Bela Negara, dan dihadiri oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, serta berbagai perwakilan dari kementerian, lembaga, dan keluarga Syafruddin Prawiranegara.
Gagasan pendirian Museum PDRI bermula pada 2012, setelah melalui berbagai proses koordinasi yang menyepakati lokasi pembangunan di Koto Tinggi. Pembangunan museum dimulai pada 2013 dan berlangsung hingga 2016, meski sempat terhenti pada 2017 hingga 2018. Pekerjaan dilanjutkan kembali pada 2019 dengan pembangunan gedung museum dan auditorium.
Meskipun pandemi COVID-19 sempat menghambat beberapa pekerjaan pada 2020, pembangunan dan tata pamer museum baru dapat diselesaikan pada 2022, dengan peresmian pada 19 Desember 2024.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa museum ini menjadi pengingat pentingnya perjuangan PDRI dalam sejarah Indonesia.
"Karena bertepatan dengan peringatan Hari Bela Negara, kita jadikan sebagai momen pengingat perjuangan PDRI. Kementerian Kebudayaan akan menghidupkan kembali Direktorat Sejarah dan Permuseuman untuk membentuk identitas kita di era globalisasi," ungkap Fadli Zon, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Sabtu (21/12/2024).
Lebih lanjut, Menteri Kebudayaan juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Koto Tinggi atas dedikasinya dalam menyediakan lahan untuk pembangunan museum. Ia berharap Museum PDRI akan menjadi pusat budaya yang tidak hanya menjadi sarana untuk belajar sejarah, tetapi juga dapat mendorong peningkatan ekonomi lokal. "Museum PDRI ini akan menjadi ikon museum sejarah di Indonesia, hadir dari semangat bela negara," tambahnya.
Gubernur Provinsi Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyatakan bahwa Museum PDRI memiliki makna yang lebih dari sekadar tempat penyimpanan benda sejarah. Ia berharap museum ini dapat menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran bagi generasi muda. "Kami harap museum ini tidak hanya menjadi tempat menyimpan benda sejarah, namun menjadi sumber inspirasi yang membangun rasa nasionalisme dan meningkatkan ekonomi masyarakat," jelas Mahyeldi.
Peresmian Museum PDRI ini bukan hanya menambah koleksi museum sejarah di Indonesia, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap perjuangan bangsa. Selain itu, dengan keberadaan museum ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi daerah sekitar, menjadikannya pusat budaya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan sosial dan ekonomi.
Dengan keberhasilan peresmian Museum PDRI, masyarakat Koto Tinggi dan seluruh Indonesia kini memiliki tempat yang memperkenalkan perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan. Museum ini bukan hanya sebagai saksi bisu sejarah, tetapi sebagai simbol semangat bela negara yang tak lekang oleh waktu.