- Oleh Wahyu Sudoyo
- Rabu, 11 Desember 2024 | 22:30 WIB
: Wamenkomdigi Nezar Patria dan Direktur Ekonomi Digital Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam acara Focus Group Discussion (FGD) “Membangun Sistem Pengukuran yang Komprehensif untuk Ekonomi Digital Indonesia” di Jakarta (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 10 Desember 2024 | 19:50 WIB - Redaktur: Untung S - 31
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah mempersiapkan tolok ukur mengenai pertumbuhan ekonomi digital dan kontribusi terhadap perekonomian nasional yang komprehensif.
Tujuannya untuk menghitung ulang penilaian potensi ekonomi digital nasional hasil rilis berbagai lembaga riset atau konsultan sebesar US$366 miliar (sekitar Rp 5.809 triliun), agar bisa menopang target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar delapan persen.
“Kita tidak tahu detailnya seperti apa dan bagaimana cara menghitungnya. Metodologinya seperti apa yang dipakai oleh lembaga konsultan,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Focus Group Discussion (FGD) “Membangun Sistem Pengukuran yang Komprehensif untuk Ekonomi Digital Indonesia” di Jakarta Selatan, pada Selasa (10/12/2024).
Nezar menjelaskan, Kementerian Komdigi akan melakukan pengukuran yang lebih tepat dan andal untuk merumuskan langkah kolaboratif dan strategis dari berbagai pemangku kepentingan.
“Jika pengukuran ekonomi digital ke depannya bisa lebih valid dan bisa digunakan oleh seluruh pihak. Tentu, akan sangat membantu dalam penyusunan kita ke depan terutama membuat kebijakan yang lebih terarah,” tuturnya.
Dalam hal ini, lanjut Nezar, pengukuran perlu mempertimbangkan isu inklusivitas seperti digital gap atau kecenderungan pertumbuhan di daerah yang relatif masih tertinggal dalam hal adopsi teknologi dan transformasi digital.
“Sejak awal dalam hal ekonomi digital, prinsip inklusivitas bisa kita jadikan fondasi untuk menghasilkan rekomendasi yang konkret dan memperkuat sinergi kita semua," kata dia.
Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, mengatakan, hasil pelaksanaan FGD dapat menganalisis kondisi saat ini dan potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia ke depan.
“Untuk menilai secara kuantitatif besaran pengaruh dan dampak aktivitas ekonomi digital terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di Indonesia. Dengan kata lain, dapat mengetahui berapa persentase dari total Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara atau wilayah yang berasal dari sektor ekonomi digital,” jelasnya.
Acara ini turut dihadiri Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Ekonomi Kreatif Muhammad Neil El Himam, Staf Khusus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rama G. Notowidigdo, serta perwakilan Kementerian Perindustrian, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pusat Statistik.