- Oleh Putri
- Senin, 25 November 2024 | 09:16 WIB
: Menkes Budi Gunadi Sadikin pada Hari Ulang Tahun RS Harapan Kita ke-39/Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkes
Jakarta, InfoPublik - Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita terus memantapkan posisinya sebagai pusat unggulan layanan jantung di Indonesia sekaligus menjadi pengampu layanan jantung bagi fasilitas layanan kesehatan lain di Indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada acara Hari Ulang Tahun RS Harapan Kita ke-39, menegaskan pentingnya peran RS Harapan Kita dalam mengembangkan layanan jantung yang merata disemua tingkatan layanan kesehatan.
“RSJPD Harapan Kita harus menjadi penggerak dalam mendidik, membimbing, dan berbagi ilmu dengan rumah sakit lain agar mampu memberikan pelayanan sebaik Harapan Kita," kata Menkes Budi pada Minggu (24/11/2024).
Salah satu terobosan penting dalam penguatan layanan jantung adalah distribusi alat EKG ke 10.000 Puskesmas mulai 2025. Alat ini memungkinkan puskesmas untuk mendeteksi dini gejala penyakit jantung dan melakukan trombolitik, yakni prosedur darurat untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah.
Melalui bimbingan RS Harapan Kita, langkah ini diharapkan mampu meningkatkan respons cepat dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Selain memperkuat layanan di puskesmas, RS Harapan Kita juga memiliki peran penting dalam memastikan fasilitas catch lab di berbagai daerah dapat beroperasi optimal. Dari 100 fasilitas yang ada, hanya 84 yang saat ini aktif akibat keterbatasan tenaga medis.
RS Harapan Kita didorong untuk menjawab tantangan ini dengan memastikan tersedianya tenaga medis terlatih serta memaksimalkan penggunaan alat-alat canggih yang sudah ada.
Menkes Budi melanjutkan semua standar layanan kesehatan rumah sakit yang diampu oleh Harapan Kita harus dipastikan mengalami peningkatan.
"Sumber daya manusia (SDM) juga harus memahami dan mampu menggunakan cath lab untuk semua fungsi yang terdapat pada alat tersebut, dan bukan hanya satu fungsi," kata Menkes Budi.
Direktur Utama RS Harapan Kita Dr. dr. Iwan Dakota, Sp.JP(K) mengungkapkan 23 provinsi di Indonesia saat ini sudah mampu melakukan operasi bedah jantung terbuka. Bahkan mungkin, jumlah ini meningkat menjadi 24 provinsi minggu depan.
"Ini adalah salah satu kontribusi Harapan Kita dalam meningkatkan layanan di rumah sakit ampuan.
Insya Allah barangkali kuartal pertama tahun depan harusnya 34 provinsi harus mampu melakukan bedah jantung terbuka,” kata dr. Iwan.
Lanjutnya, RS Harapan Kita sebentar lagi akan menjadi pusat pendidikan untuk dokter penyakit jantung dan pembuluh darah berbasis rumah sakit (hospital based) yang akan dimulai pada Februari mendatang. Saat ini, program ini sedang dalam proses seleksi.
Pada kesempatan yang sama, RS Harapan Kita juga meluncurkan layanan genomik dan heartfit. Layanan ini dirancang untuk menjaga kebugaran tubuh serta mendeteksi dini risiko penyakit kardiovaskular.
Tujuannya agar dapat memprediksi kemungkinan serangan jantung dan mengoptimalkan upaya pencegahannya.
“Jadi, sekarang bapak ibu dapat mengecek keadaan tubuh bapak ibu sekalian terkait kemungkinan atau faktor genetik terjadinya penyakit jantung melalui tes genomik," kata dr. Iwan.
Serta tidak kalah pentingnya, lanjutnya melakukan diet melalui katering diet, ditambah latihan fisik terprogram yang disesuaikan dengan kondisi individu dan diawasi oleh pelatih fisik dilayanan terbaru di RS Harapan Kita.
Layanan genomik dan heartfit dapat memprediksi serta menilai risiko serangan jantung dengan menggabungkan informasi genetik dan faktor risiko tradisional.
Tidak hanya itu, layanan ini juga memungkinkan intervensi dini yang lebih efektif serta meningkatkan kesadaran individu terhadap kesehatan jantung.