- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 22 November 2024 | 21:00 WIB
: Wamenkomdigi Nezar Patria di acara optimasi teknologi AI di Nusa Dua, Bali (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 22 November 2024 | 21:05 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 89
Jakarta, InfoPublik – Kolaborasi antarpemangku kepentingan dan industri kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) perlu dilakukan untuk memperkuat penelitian dan pengembangan (research and development) teknologi AI di Indonesia.
"Bagaimana kolaborasi antarstakeholder dan juga para pelaku pengembang industri AI di ekosistem ekonomi digital ini, ini bisa bekerja bareng untuk memperkuat research and development kita dalam soal AI," ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam keterangannya, Jumat (22/11/2024).
Menurut Nezar, penelitian dan pengembangan teknologi AI di Indonesia masih terkendala biaya ditengah kesenjangan dalam ketersediaan talenta digital di Indonesia.
Untuk itu, semua pemangku kepentingan diharapkan perlu segera mengambil bagian dalam mencetak talenta digital agar teknologi AI dapat dimanfaatkan secara maksimal.
"Mereka yang sejak dini mempersiapkan dirinya untuk menghadapi perkembangan teknologi artificial intelligence ini, ini nanti akan sangat berguna ya, artinya mereka bisa memperbesar peluang itu dan bisa mengendalikan AI ini untuk kepentingan-kepentingan kehidupan manusia," tuturnya.
Nezar mengatakan, salah satu pekerjaan rumah untuk optimasi teknologi AI juga berkaitan dengan adopsi teknologi AI di ekosistem industri digital nasional.
Oleh karenanya, Pemerintah tengah menyusun strategi nasional dan regulasi pengembangan kecerdasan artifisial di Indonesia.
"Stakeholders kita mengatakan dibutuhkan semacam strategi nasional untuk pengembangan, penerapan artificial intelligence," kata dia.
Dengan dilakukannya penyusunan strategi dan regulasi, Nezar Wamenkomdigi berharap pemanfaatan teknologi AI dapat lebih maksimal dan meminimalkan risiko penerapannya bagi masyarakat.