- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Selasa, 5 November 2024 | 18:21 WIB
: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menggelar Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2024 (Foto: Dok kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 5 November 2024 | 15:22 WIB - Redaktur: Untung S - 124
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menggelar Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2024.
OPSI itu dilaksanakan dari 3 hingga 9 November 2024 di Jakarta, diikuti oleh 192 peserta dari tingkat SMP dan 181 peserta dari tingkat SMA, dengan total 200 naskah penelitian yang berhasil masuk ke tingkat nasional.
OPSI diselenggarakan untuk membangun pelajar yang berkarakter kreatif, inovatif, dan kritis agar mereka dapat terus menggali berbagai gejala, peristiwa, dan potensi yang ada di lingkungan sekitar.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengapresiasi kemampuan dan prestasi para peserta dalam melakukan riset. “Kita menyadari arti penting dari riset, tidak hanya untuk mendorong kreativitas para siswa, tetapi juga sebagai dasar untuk melahirkan karya-karya inovasi yang memberikan solusi konstruktif atas berbagai masalah dalam kehidupan,” ucapnya di Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Mendikdasmen memandang OPSI sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengembangkan potensi dan talenta anak Indonesia dalam berbagai bidang demi kemajuan bangsa dan negara. “Saya kira ini adalah langkah awal untuk mendorong anak-anak lebih dekat dengan dunia di mana mereka berada. Melalui kajian ilmiah dan pendampingan dari para pembimbing di sekolah, mereka bisa mengembangkan temuan yang bermanfaat, tidak hanya untuk ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk masyarakat,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menjelaskan bahwa OPSI merupakan wadah pengembangan prestasi dan pembentukan karakter siswa yang mandiri dan tangguh. “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab, kemampuan berpikir kritis, analisis, kerja sama dalam kelompok, serta rasa percaya diri dan kepedulian sosial terhadap masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia,” paparnya.
Suharti juga mengungkapkan bahwa para peserta yang berkompetisi di tingkat nasional ini telah melewati beberapa tahap seleksi. Sebelumnya, sebanyak 9.222 tim mendaftar, dari jumlah tersebut, 7.835 berhasil mengirimkan proposal, dan 4.958 tim telah menyelesaikan laporan penelitian. “Akhirnya, yang lolos ke tahap nasional adalah 200 penelitian, karya dari 192 peserta didik SMP dan 181 peserta didik SMA,” ucap Suharti.
Dia menambahkan bahwa awalnya OPSI hanya diikuti oleh siswa yang bersekolah di Indonesia, tetapi kini telah melibatkan siswa yang belajar di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). “Tahun ini ada tiga tim dari SILN, yaitu Sekolah Indonesia Jeddah, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu,” tuturnya.
Bidang lomba dalam OPSI untuk tingkat SMP terdiri dari: 1) Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan; 2) Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Budaya; dan 3) Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa. Sedangkan untuk siswa SMA, bidang lombanya mencakup: 1) Matematika, Sains, dan Teknologi; 2) Fisika Terapan dan Rekayasa; dan 3) Ilmu Sosial dan Humaniora.
Selama sepekan ke depan, OPSI 2024 akan menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk presentasi hasil penelitian di depan para juri, pameran penelitian, seminar nasional, dan permainan penelitian.