- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 21:53 WIB
: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan kerja ke SMK Muhammadiyah 3 Palembang (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 4 November 2024 | 07:59 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 297
Jakarta, Infopublik – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran strategis dalam mempersiapkan lulusan dengan kompetensi yang relevan dengan dunia kerja. Untuk itu, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kualitas pendidikan vokasi, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan kerja ke SMK Muhammadiyah 3 Palembang.
Mendikdasmen pun menyampaikan apresiasi terhadap SMK Muhammadiyah 3 Palembang yang ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan.
“Sekolah ini merupakan contoh bagaimana SMK dapat menjadi lembaga atau satuan pendidikan yang menyiapkan anak-anak kita masuk ke dunia kerja. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” ucap Abdul Mu’ti, dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik, Senin (4/11/2024).
Ia pun menyinggung rencana program dengan Kementerian Ketenagakerjaan, “Saya sudah sempat bicara dengan Menteri Ketenagakerjaan terkait program SMK, di antaranya adalah pelatihan dan afirmasi untuk pengiriman kerja di luar negeri,” ucapnya.
Mendikdasmen juga menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan para murid di kelas, menyaksikan mereka melakukan praktik percakapan dalam bahasa Inggris dan Jepang. Ia turut memotivasi para murid agar tetap semangat dalam belajar dan terus mengasah keterampilan mereka.
Mendikdasmen menyampaikan beberapa harapan dan masukan terkait tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan dalam dialog pendidikan. Dialog pendidikan ini melibatkan unsur pemerintah daerah, dinas pendidikan Sumatra Selatan, tokoh Muhammadiyah, dan warga sekolah SMK Muhammadiyah 3.
Mendikdasmen menyoroti tiga isu penting terkait guru agama, yaitu pembinaan, jumlah guru, dan pengembangan karir. “Ketiga hal ini akan menjadi perhatian kami dan akan kami bicarakan lebih lanjut dengan Kementerian Agama,” ujar Mu’ti.
Selain itu, Mendikdasmen mengungkapkan rencana untuk menghidupkan kembali pendidikan berbasis masyarakat dan pendidikan nonformal, guna memperkuat kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam membangun karakter siswa.
“Komunikasi antara sekolah dan orang tua perlu dibangun, terutama melalui program parenting, sehingga pembinaan karakter siswa dapat terjalin baik di sekolah maupun di lingkungan rumah,” jelasnya.
Ia juga berharap peran media turut serta dalam membangun karakter generasi muda melalui pendidikan yang positif.
Terkait ketersediaan lahan, Mendikdasmen menyampaikan, “Salah satu masalah dalam penyelenggaraan pendidikan adalah tentang ketersediaan lahan. Untuk itu, kami berusaha agar realisasi dari pembangunan sarana prasarana fisik dapat dilakukan dengan cara swakelola., supaya lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini juga harus dikoordinasikan dengan unsur pemerintah daerah.”
Melalui kunjungan ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang lebih baik antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, pemerintah daerah, dan sekolah, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. Dengan demikian, SMK dapat terus berperan sebagai lembaga yang mencetak lulusan berkualitas yang siap berkontribusi dalam dunia kerja.