- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Selasa, 24 Desember 2024 | 21:04 WIB
: Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menerima kunjungan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kementerian Agama, Selasa (29/10/2024). Dalam kesempatan tersebut, keduanya berdiskusi tentang peran agama dalam keberlangsungan alam dan lingkungan./Foto Istimewa/Humas Kemenag
Jakarta, InfoPublik – Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima kunjungan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan, di Kantor Kementerian Agama pada Selasa (29/10/2024). Kunjungan itu diisi dengan diskusi mengenai peran agama dalam mendukung keberlangsungan lingkungan hidup dan pelestarian alam.
"Baru saja kita kedatangan tamu, Pak Luhut selaku Penasihat Khusus Presiden, juga dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional, bersama Ibu Maria Elka Pangestu selaku Utusan Khusus Presiden, serta teman-teman penggiat lingkungan dari berbagai organisasi internasional," ujar Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin, kunjungan ini berkaitan dengan tindak lanjut dari Deklarasi Istiqlal 2024, yang ditandatangani saat kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024. "Kedatangan Pak Luhut bertujuan untuk membahas langkah selanjutnya setelah penandatanganan deklarasi antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Deklarasi ini mendapat perhatian besar dari masyarakat internasional," jelasnya.
Menag Nasaruddin juga menyebutkan rencana penyelenggaraan acara internasional yang akan melibatkan Paus Fransiskus secara virtual dari Bali, dan diharapkan para pemimpin negara lain turut serta. “Ini menjadi entry point untuk gagasan besar yang akan kita wujudkan bersama dalam acara internasional di Bali, dengan harapan deklarasi ini menarik partisipasi para pemimpin negara-negara lainnya,” tambahnya.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin; Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen, Suparman; serta Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad.
Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 terinspirasi dari dua krisis besar yang dihadapi masyarakat global, yaitu dehumanisasi dan perubahan iklim. “InsyaAllah, dalam waktu dekat kami akan menyusun proposal acaranya dan berharap Presiden dapat meresmikannya. Kami menugaskan Pak Dirjen Bimas Islam dan Dirjen Bimas Katolik untuk menyusun rangkaian kegiatan tersebut,” kata Menag Nasaruddin.
Ia juga mengharapkan dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk DPR, organisasi non-pemerintah (NGO), dan tokoh-tokoh agama. Menurutnya, upaya menjaga alam merupakan ajaran fundamental dalam semua agama.
“Bayangkan jika semua pihak terlibat dan menjalin kerja sama internasional untuk melestarikan alam, kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini bisa kita cegah bersama,” tegas Nasaruddin.
“Dimulai dari Indonesia, kami berharap upaya ini akan didukung oleh dunia internasional,” pungkasnya.