- Oleh MC PROV RIAU
- Rabu, 18 Desember 2024 | 07:06 WIB
: Para peserta Youth Mangrove Action 2024 (dok. Humas BRGM)
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 28 Oktober 2024 | 21:38 WIB - Redaktur: Untung S - 330
Jakarta, InfoPublik – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) memperkenalkan rehabilitasi mangrove kepada generasi muda di Provinsi Kalimantan Timur melalui acara "Youth Mangrove Action: Jaga Mangrove, Lestarikan Bumi." Acara ini melibatkan 15 peserta berusia 15 hingga 25 tahun, yang merupakan Relawan Mangrove dari SMA Negeri 8 Balikpapan serta dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Youth Mangrove Action ini bertujuan memberikan ruang bagi generasi muda untuk terlibat langsung dalam kegiatan rehabilitasi mangrove. Harapannya, para peserta dapat membagikan pengetahuan dan menerapkannya di daerah atau komunitas masing-masing," ujar Kepala Kelompok Kerja Kerjasama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat BRGM, Didy Wurjanto, dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (28/10/2024).
Didy menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan partisipasi aktif anak muda dalam pemulihan ekosistem mangrove serta berdiskusi mengenai inovasi rehabilitasi mangrove.
Para peserta Youth Mangrove Action diberikan serangkaian aktivitas menarik, seperti mengunjungi SMA Negeri 8 Balikpapan yang menjadi contoh penerapan pelestarian ekosistem mangrove tingkat sekolah. Mereka juga menjelajahi Ibu Kota Nusantara (IKN), yang mengedepankan konsep Forest City, serta menyusuri hutan mangrove di Desa Mentawir dan mengikuti ragam permainan interaktif.
“Kegiatan volunteer ini merupakan kali kedua BRGM melibatkan anak muda dalam restorasi ekosistem basah, gambut, dan mangrove,” tuturnya.
Selain itu, peserta Youth Mangrove Action juga berkesempatan berinteraksi langsung dengan pegiat lingkungan di Kalimantan Timur, seperti penerima penghargaan Kalpataru 2017, Agus Bei. Ia memberikan pengetahuan terkait ekosistem mangrove dan cara pelestariannya.
Agus Bei telah melakukan rehabilitasi mangrove sejak tahun 2001 setelah air rob masuk ke pemukiman warga, melalui swadaya mandiri bersama masyarakat setempat. Pada tahun 2010, pemerintah daerah meresmikan hutan mangrove yang direhabilitasi oleh Agus menjadi tempat wisata Mangrove Center Graha Indah, sehingga menjadi sumber penghasilan sendiri.
"Pelestarian ekosistem ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat; dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengembalikan fungsi ekosistem mangrove. Saya mengapresiasi kehadiran BRGM bersama peserta volunteer Youth Mangrove Action untuk mempelajari ekosistem mangrove dan manfaatnya di wilayah pesisir. Harapannya, para peserta dapat menyebarluaskan potensi mangrove kepada masyarakat luas," ujarnya.
Salah satu peserta Youth Mangrove Action, Subhannudin, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan pengetahuan baru melalui pengalaman langsung melihat ekosistem mangrove dan berinteraksi dengan para pegiat lingkungan.
"Ini adalah pengalaman berharga bagi saya, dan saya akan membagikan pengalaman ini melalui platform media citizen journalism dan media sosial yang saya miliki. Harapannya, BRGM dapat menyelenggarakan kegiatan ini setiap tahunnya bersama anak muda agar kita bisa lebih mengenal ekosistem mangrove itu sendiri," tandas Subhannudin.