- Oleh Dian Thenniarti
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 22:48 WIB
: Dirjen Binalavotas Kemnaker Agung Nur Rohmad/Foto : Biro Humas Kemnaker
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 15 Oktober 2024 | 18:15 WIB - Redaktur: Untung S - 247
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal di bidang pengelasan. Upaya ini tidak hanya dilakukan melalui pelatihan vokasi langsung di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP), tetapi juga melalui dukungan terhadap Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pelatihan vokasi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker, Agung Nur Rohmad, mengungkapkan bahwa salah satu bentuk dukungan Kemnaker terhadap pemerintah daerah terlihat dari keterlibatannya dalam pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Karimun, Kepulauan Riau. BLK Karimun kini berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kabupaten Karimun.
"Setelah diresmikan, BLK Karimun langsung mendapatkan bantuan peralatan pelatihan baru dan canggih di bidang pengelasan untuk mendukung industri yang ada di wilayah tersebut," ujar Agung dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (15/10/2024).
BLK Karimun telah diresmikan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) beberapa waktu lalu dan menerima dukungan berupa peralatan pelatihan pengelasan yang mutakhir. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pelatihan yang diselenggarakan oleh BLK Karimun sesuai dengan kebutuhan industri di daerah tersebut, khususnya dalam bidang pengelasan.
Selain itu, Agung menjelaskan bahwa BLK Karimun saat ini sedang dalam proses integrasi dengan aplikasi SIAPKerja, sebuah sistem yang dikelola oleh Kemnaker. Dengan integrasi ini, BLK Karimun diharapkan bisa mendapatkan dukungan program pelatihan secara berkelanjutan.
Dalam upaya mendukung operasional BLK Karimun, Kemnaker juga mengimplementasikan skema sharing cost antara BLK Tanjung Pinang dan BLK Karimun. Skema ini memungkinkan BLK Karimun untuk terus menyelenggarakan pelatihan meskipun fasilitas tersebut masih dalam tahap pengembangan.
"Hasilnya, peserta pelatihan angkatan pertama kejuruan las di BLK Karimun sudah diterima bekerja di salah satu perusahaan galangan kapal di daerah tersebut. Ini membuktikan bahwa pelatihan yang kami lakukan sudah sesuai dengan kebutuhan industri," jelasnya.
Kemnaker berencana untuk terus bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat guna meningkatkan kualitas pelatihan vokasi, khususnya di bidang pengelasan. Hal ini dilakukan untuk memastikan SDM yang dihasilkan mampu bersaing di pasar kerja. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat industri pengelasan di Karimun dan meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat.
"Kami berkomitmen untuk terus menjaga, mengembangkan, dan meningkatkan kompetensi SDM di Indonesia, termasuk melalui pelatihan yang diselenggarakan di BLK Karimun," pungkasnya.