RSJPD Harapan Kita Jakarta Bangun Gedung Baru, Tingkatkan Kapasitas Operasi Jantung

: Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama pihak terkait dalam Groundbreaking pembangunan gedung baru RSJPD Harapan Kita Jakarta/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:10 WIB - Redaktur: Untung S - 110


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas dan fasilitas pelayanan kesehatan jantung di Indonesia melalui pembangunan gedung baru di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, Jakarta. Pembangunan gedung ini merupakan hasil kerja sama dengan Tokushukai Medical Group, korporasi kesehatan terbesar dari Jepang.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pembangunan gedung baru ini akan meningkatkan kapasitas operasi jantung di RSJPD Harapan Kita dari 4.000 menjadi 7.000 operasi per tahun. "Ini menjadikan RSJPD Harapan Kita terbesar ketiga di Asia setelah China dan India. RS ini akan menjadi pusat rujukan bagi kasus jantung yang lebih kompleks," ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (10/9/2024).

Proyek pembangunan gedung bernama Harapan Kita-Tokushukai ini dibangun di atas lahan seluas 8.653,7 m² dengan total luas bangunan utama mencapai 61.853 m² dan luas lantai dasar 4.095 m². Gedung ini akan memiliki 20 lantai dan tiga rubanah (basement) dengan kapasitas 462 tempat tidur. Total biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp1 triliun, yang merupakan hibah dari Tokushukai Medical Group.

Desain arsitektur gedung ini mengusung konsep futuristik dengan interior berteknologi tinggi yang menghadirkan kenyamanan bagi pasien dan pengunjung. Selain fasilitas medis yang lengkap, gedung ini juga akan menyediakan ruang terbuka hijau yang dapat diakses oleh masyarakat, dilengkapi dengan taman dan area tempat makan.

Budi juga menjelaskan bahwa gedung baru ini terletak di Jalan S. Parman, berdekatan dengan RS Anak dan Ibu Harapan Kita serta RS Kanker Dharmais, membentuk kawasan yang dikenal sebagai “3 berlian”. “Ketiga RS ini akan menjadi kompleks kesehatan yang terpadu. Kami sudah berkomunikasi dengan Pak Pj Gubernur DKI Jakarta, dan telah disetujui bahwa kawasan ini akan terintegrasi baik dari sisi akses jalan maupun transportasi publik,” tambahnya.

Selain fokus pada infrastruktur, pemerintah juga akan melengkapi gedung baru ini dengan peralatan medis mutakhir dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan jantung. Budi berharap, kerja sama dengan Tokushukai Medical Group yang telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun ini dapat terus berkembang, terutama melalui pertukaran ilmu dan dokter spesialis antara Indonesia dan Jepang.

Lebih lanjut, Budi menekankan peran RSJPD Harapan Kita dalam mengampu penanganan penyakit jantung di seluruh Indonesia. Dalam program ini, 34 rumah sakit provinsi ditargetkan mampu melakukan operasi bedah jantung terbuka, 514 rumah sakit di tingkat kabupaten/kota harus mampu melakukan intervensi non-bedah, dan 10 ribu puskesmas ditargetkan bisa melakukan trombolisis.

“Harapan Kita bertugas memastikan 280 juta masyarakat Indonesia yang tersebar di 7.000 pulau bisa mendapatkan layanan kesehatan jantung, dengan penanganan yang sedekat mungkin dari tempat mereka tinggal. Kasus yang paling sulit bisa dirujuk ke Harapan Kita,” jelasnya.

Direktur Utama RSJPD Harapan Kita, Iwan Dakota, menambahkan bahwa pembangunan gedung baru ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan jantung di Indonesia, mengingat tingginya permintaan penanganan penyakit jantung yang menyebabkan antrean operasi cukup lama, bahkan hingga bertahun-tahun.

“Waktu tunggu operasi jantung saat ini cukup lama, sekitar 3-5 bulan. Untuk operasi jantung anak, waktu tunggu bahkan mencapai 2 tahun,” ungkap Iwan.

Iwan juga menjelaskan bahwa pembangunan gedung setinggi 20 lantai ini akan menambah kapasitas tempat tidur dari 404 menjadi 750 unit, dan jumlah ruang operasi meningkat dari 10 menjadi 18 ruangan. Dengan penambahan ini, RSJPD Harapan Kita menjadi pusat operasi jantung terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, ruang Catheterization Laboratory (Cath Lab) akan diperluas menjadi tiga, termasuk ruang hibrida.

“Dengan pembangunan gedung tambahan ini, RSJPD Harapan Kita dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanannya sebagai pusat rujukan tertinggi di Indonesia, memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengembangan layanan kesehatan jantung,” kata Iwan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Senin, 7 Oktober 2024 | 21:34 WIB
Akses Darurat Medis 119 Kini Bisa melalui SATUSEHAT Mobile