- Oleh Wahyu Sudoyo
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:57 WIB
: Wujud kemitraan Indonesia-Prancis di bidang pendidikan vokasi semakin berdampak. Kali ini, dalam rangka peningkatan kompetensi pengajar vokasi bidang kuliner, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) berkolaborasi dengan Pemerintah Prancis melalui Institut Francais d’Indonesie menyelenggarakan program Training of Trainers (ToT) on French Cooking for Vocational Culinary Teaching (Foto: Dok Kemendikbudristek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 8 Oktober 2024 | 22:23 WIB - Redaktur: Untung S - 297
Depok, InfoPublik - Kemitraan antara Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan vokasi semakin menunjukkan dampak positif. Dalam upaya meningkatkan kompetensi pengajar vokasi di bidang kuliner, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Pemerintah Prancis melalui Institut Français d’Indonésie menyelenggarakan program Training of Trainers (ToT) on French Cooking for Vocational Culinary Teaching.
Program pelatihan itu berlangsung dari 7 Oktober hingga 22 November 2024, melibatkan 48 peserta yang terdiri dari widyaiswara BBPPMPV Bispar Departemen Boga, guru sekolah menengah kejuruan (SMK), instruktur lembaga kursus dan pelatihan (LKP), dosen perguruan tinggi vokasi (PTV), serta chef profesional.
Dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik pada Selasa (8/10/2024), Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Saryadi, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendorong insan vokasi di bidang kuliner agar memiliki daya saing global dan mampu memajukan industri kuliner Indonesia.
“Program ini juga merupakan komitmen Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam merefleksikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi,” ungkap Saryadi.
Saryadi menambahkan bahwa implementasi Perpres tersebut dapat terwujud melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah Prancis, yang memiliki tujuan serupa dalam mendukung pendidikan vokasi di Indonesia.
Kepala BBPPMPV Bispar, Arie Wibowo Khurniawan, juga menambahkan bahwa kompetensi yang dibangun tidak hanya berkaitan dengan keterampilan memasak dan pastry berstandar internasional, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pengetahuan pengajar vokasi agar berdampak positif pada proses pembelajaran.
“Program ToT ini menandai babak baru dalam peningkatan pendidikan vokasi di bidang kuliner. Bersama-sama, kita ciptakan gelombang perubahan yang mempercepat pertumbuhan pendidikan vokasi berkualitas global,” tutup Arie.