Kemenristekdikti Gandeng BNET Academy Tingkatkan Kompetensi Siswa SMK di Bidang TIK

: Kebutuhan tenaga kerja di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) diproyeksi akan terus meningkat di masa depan. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang relevan dengan sektor tersebut (Foto: Dok Kemendikbudristek)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Rabu, 11 September 2024 | 18:09 WIB - Redaktur: Untung S - 195


Jakarta, InfoPublik – Kebutuhan tenaga kerja di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) diproyeksikan akan terus meningkat di masa depan. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang relevan dengan kebutuhan sektor tersebut.

Dalam rangka mewujudkan pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, khususnya di bidang TIK, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI), Ditjen Pendidikan Vokasi memfasilitasi penandatanganan kerja sama antara 41 sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy). SMK yang terlibat dalam kerja sama ini memiliki kompetensi keunggulan di bidang Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan berlokasi di Purwakarta, Cikarang, dan Karawang, Jawa Barat.

Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) yang berlangsung di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbudristek, mencakup berbagai hal untuk meningkatkan kompetensi dan relevansi siswa, seperti penyelarasan kurikulum, program magang untuk siswa dan guru, kehadiran guru tamu, hingga rekrutmen lulusan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Rabu (11/9/2024), Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Adi Nuryanto, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Webinar Sosialisasi Akselerasi Keterampilan dengan PT Wahana Internet Nusantara (BNET) pada 21 Agustus 2024. BNET sendiri adalah induk perusahaan dari BNET Academy.

Adi Nuryanto menilai kerja sama dengan BNET Academy sangat strategis untuk mewujudkan relevansi pendidikan vokasi dengan industri, khususnya di sektor TIK. Selain itu, sebagai industri lokal asli Karawang, kerja sama dengan BNET juga mendukung tujuan pendidikan vokasi untuk mendorong pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal.

"Kerja sama ini tidak hanya mendorong relevansi lulusan dengan harapan industri, tetapi juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi berbasis potensi lokal," ujar Adi Nuryanto.

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menambahkan bahwa bidang TIK menawarkan peluang kerja yang sangat besar dan dapat memberikan penghasilan signifikan bagi pekerja. Pekerja di sektor ini berpotensi masuk dalam kelompok kelas menengah hingga kelas berpenghasilan tinggi, yang dibutuhkan untuk membantu Indonesia keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle-income trap).

“Peluang kerja di bidang TIK harus dioptimalkan dengan menyiapkan SDM yang selaras dengan kebutuhan industri. Pendidikan vokasi di bidang TIK cukup melimpah di Indonesia, sehingga kolaborasi ini sangat krusial,” jelas Tatang.

Tatang berharap kolaborasi antara industri dan pendidikan vokasi akan terus berkembang, terutama di kawasan strategis seperti Purwakarta, Cikarang, dan Karawang, yang berperan penting dalam perekonomian nasional.

Direktur BNET, Roberto Gustinov, juga menekankan pentingnya kerja sama antara industri dan SMK. Menurutnya, banyak kebutuhan industri yang dapat dipenuhi oleh lulusan SMK, meskipun masih ada kesenjangan antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri.

"Ini adalah panggilan kami untuk berkontribusi pada dunia pendidikan dan mempersempit kesenjangan antara lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan industri," kata Roberto.

BNET Academy juga memberikan bantuan senilai Rp1,6 miliar untuk pengadaan sarana dan prasarana serta mendukung program teaching factory di tujuh SMK, termasuk SMKN 1 Plered di Karawang.

Kepala SMKN 1 Plered, Ajang Sarif Hidayat, mengungkapkan bahwa kerja sama dengan BNET Academy telah sangat membantu, terutama dalam pengembangan kompetensi siswa melalui program teaching factory.

“Dalam teaching factory ini, siswa kami mengelola layanan ISP untuk kebutuhan internet sekolah. Ini memberi mereka pengalaman nyata dalam mengelola bisnis di industri telekomunikasi,” ujar Ajang.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 8 Oktober 2024 | 22:26 WIB
Prancis Tingkatkan Pendidikan Vokasi Kuliner di Indonesia melalui Program ToT
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 8 Oktober 2024 | 22:23 WIB
Kolaborasi Indonesia-Prancis Tingkatkan Kompetensi Pengajar Vokasi Kuliner
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 18:09 WIB
Kolaborasi Kementerian, 720 Sekolah Dapat Penghargaan Adiwiyata 2024