Ahli Polimer Jerman Tegaskan BPA pada Galon Polikarbonat tidak Berbahaya

: Ilustrasi Galon Guna Ulang. Foto: Istimewa


Oleh Untung Sutomo, Jumat, 30 Agustus 2024 | 16:00 WIB - Redaktur: Untung S - 208


Jakarta, InfoPublik – Oka Tan, ahli polimer lulusan University of Applied Science Darmstadt, Jerman, memberikan penjelasan penting mengenai keamanan BPA (Bisfenol A) dalam kemasan polikarbonat, seperti galon. Menurut Tan, jumlah BPA yang terdapat dalam campuran pembuatan polikarbonat sangat kecil dan tidak berbahaya.

Tan menjelaskan bahwa BPA hanya akan mungkin bermigrasi jika kemasan polikarbonat meleleh, sesuatu yang jarang terjadi karena kemasan ini dirancang untuk tahan panas hingga lebih dari 200 derajat Celsius. "Unsur BPA dalam polimer polikarbonat sangat kecil dan tidak akan bermigrasi dalam kondisi normal," ungkap Tan, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Jumat (30/8/2024).

Ia juga menambahkan bahwa gesekan selama distribusi atau paparan sinar matahari tidak mempengaruhi BPA di dalam kemasan. "Gesekan hanya terjadi pada bagian luar galon, bukan di bagian dalamnya, sehingga tidak mempengaruhi air yang disimpan," jelasnya.

Penjelasan ity bertentangan dengan pernyataan Profesor Junaidi Khotib dari Universitas Airlangga, yang menyebutkan bahwa migrasi BPA mungkin dipengaruhi oleh keasaman cairan, suhu penyimpanan, dan paparan sinar matahari. Menanggapi hal ini, Tan menegaskan bahwa kemasan polikarbonat yang telah mengalami proses aneling atau pemanasan tambahan tetap aman dan tidak akan melepaskan BPA kecuali jika mengalami kondisi ekstrem seperti pencairan.

"Polikarbonat telah terbukti aman dan masih diterima oleh FDA serta badan pengawas makanan di berbagai negara termasuk Indonesia," tambahnya. Menurut Tan, meskipun BPA dapat menyebabkan perubahan kromosom dalam jumlah tertentu, penggunaan polikarbonat dalam galon telah terbukti aman dan terus digunakan di seluruh dunia.

Tan berpendapat bahwa kekhawatiran mengenai BPA mungkin lebih dipengaruhi oleh persaingan usaha daripada bukti ilmiah yang substansial. "Tidak ada kasus migrasi BPA dari kemasan polikarbonat yang melebihi ambang batas aman. Semua masih berada di bawah batas yang ditetapkan," tegasnya.