- Oleh MC KOTA PADANG
- Rabu, 27 November 2024 | 21:31 WIB
: Gejala Mpox/Foto: Kemenkes
Jakarta, InfoPublik – Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Monkeypox (Mpox) sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC) pada 14 Agustus 2024, tercatat ada tiga kasus baru yang ditemukan di luar Afrika.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), M. Syahril, melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik pada Selasa (27/8/2024), menyatakan bahwa ketiga kasus baru tersebut ditemukan di Swedia pada 15 Agustus, Filipina pada 19 Agustus, dan Thailand pada 22 Agustus.
Kasus baru di Swedia dan Thailand memiliki riwayat perjalanan ke Republik Demokratik Kongo dan teridentifikasi dengan varian clade Ib. Sedangkan kasus baru di Filipina merupakan transmisi lokal tanpa riwayat perjalanan dan teridentifikasi dengan varian clade IIb.
“Kasus di Swedia dan Filipina sudah menjalani perawatan dan kondisinya membaik. Sementara kasus di Thailand baru memulai pengobatan,” jelas Syahril.
Tercatat pada periode akhir Juni hingga 17 Agustus 2024, terdapat 25.337 kasus Mpox di seluruh dunia, dengan 34 kematian.
Selain melalui kontak seksual, penularan dalam rumah tangga (household transmission) diduga menjadi penyebab meningkatnya kasus pada anak-anak di Republik Demokratik Kongo.
Indonesia pertama kali melaporkan kasus Mpox pada 20 Agustus 2022, dengan satu kasus konfirmasi. Pada 2023, Indonesia mencatat 73 kasus konfirmasi, dan pada 2024 sebanyak 14 kasus.
"Menyikapi perkembangan kasus saat ini, negara-negara G20 dan ASEAN umumnya menerapkan skrining gejala pada pelaku perjalanan, yang dilanjutkan dengan tes PCR dan isolasi mandiri jika hasil tes positif," tambah Syahril.