KWI: Kunjungan Paus Fransiskus, Simbol Persahabatan Lintas Agama di Indonesia

: Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Rm. Thomas Ulun Ismoyo,. /Foto: Hasil Tangkapan Layar Youtube FMB9


Oleh Wandi, Senin, 26 Agustus 2024 | 15:33 WIB - Redaktur: Untung S - 192


Jakarta, InfoPublik - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melalui Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Romo (Rm) Thomas Ulun Ismoyo, mengumumkan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia membawa pesan universal yang sangat relevan bagi semua lapisan masyarakat. Sebagai kepala negara Vatikan sekaligus pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus akan menyampaikan pesan perdamaian dan kemanusiaan, yang ditujukan tidak hanya kepada umat Katolik, tetapi juga kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Kunjungan Paus Fransiskus ini mencakup berbagai aspek penting. Selain pertemuan dengan Kepala Negara Republik Indonesia yang memperlihatkan hubungan bilateral yang kuat, Paus juga akan bertemu dengan para pemimpin religius Gereja Katolik untuk berdoa bersama dan mendukung berbagai karya keagamaan serta sosial di Indonesia," jelas Rm. Thomas Ulun Ismoyo saat dialog Forum Merdeka Barat Sembilan (FMB9) dengan tema Kunjungan Paus Fransiskus, Simbol Persahabatan Lintas Agama, di Jakarta, Senin (26/8/2024).

Salah satu agenda menarik dari kunjungan ini adalah rencana Paus Fransiskus untuk bertemu dengan para pemimpin lintas agama di Masjid Istiqlal. Pertemuan ini tidak hanya simbolis, tetapi menunjukkan pentingnya persaudaraan di Indonesia, yang melibatkan seluruh pemimpin agama yang memiliki pengaruh besar terhadap umat masing-masing.

"Kunjungan ini bukan sekadar agenda formal, melainkan manifestasi dari persaudaraan sejati. Para pemimpin agama, yang memiliki pengaruh dan umat, diharapkan dapat bergandengan tangan dalam memperjuangkan kemanusiaan, persaudaraan sejati, dan kebaikan bersama," tambahnya.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral, memperkuat persaudaraan antarumat beragama, dan mendorong nilai-nilai kemanusiaan yang inklusif di seluruh lapisan masyarakat. Dengan membawa pesan perdamaian dan persaudaraan, kunjungan itu diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rm. Thomas juga menekankan bahwa pesan yang dibawa oleh Paus Fransiskus bukan hanya untuk Gereja Katolik, tetapi bersifat inklusif untuk semua pihak yang terlibat. "Gereja Katolik di Indonesia diharapkan terus menjadi 100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia, sambil mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mewujudkan kemanusiaan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan," pungkasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 7 November 2024 | 18:37 WIB
Kemendikdasmen Jalin Kemitraan dengan KWI untuk Majukan Pendidikan Indonesia
  • Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU
  • Kamis, 7 November 2024 | 12:58 WIB
Prof. John Ruhulessin Dilantik Kembali Sebagai Ketua PMI Maluku Periode 2024-2029
  • Oleh Wandi
  • Selasa, 29 Oktober 2024 | 22:08 WIB
Masjid Istiqlal Didorong Menjadi Pusat Peradaban Keumatan Dunia
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 23 September 2024 | 18:35 WIB
Bakamla Temukan Dua Korban Tenggelam dari Kapal KM Karya Sempurna 7 di Kalbar
  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Sabtu, 21 September 2024 | 06:33 WIB
Sekda Dumai Apresiasi PMI: Tingkatkan Kapasitas dan Kembangkan Aksi Kemanusiaan
  • Oleh MC KAB BELU
  • Jumat, 13 September 2024 | 16:19 WIB
Bupati Belu Pantau Pelintas Batas ke Negara Timor Leste