- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Kamis, 7 November 2024 | 18:37 WIB
: Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Rm. Thomas Ulun Ismoyo,. /Foto: Hasil Tangkapan Layar Youtube FMB9
Jakarta, InfoPublik - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melalui Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Romo (Rm) Thomas Ulun Ismoyo, mengumumkan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia membawa pesan universal yang sangat relevan bagi semua lapisan masyarakat. Sebagai kepala negara Vatikan sekaligus pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus akan menyampaikan pesan perdamaian dan kemanusiaan, yang ditujukan tidak hanya kepada umat Katolik, tetapi juga kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Kunjungan Paus Fransiskus ini mencakup berbagai aspek penting. Selain pertemuan dengan Kepala Negara Republik Indonesia yang memperlihatkan hubungan bilateral yang kuat, Paus juga akan bertemu dengan para pemimpin religius Gereja Katolik untuk berdoa bersama dan mendukung berbagai karya keagamaan serta sosial di Indonesia," jelas Rm. Thomas Ulun Ismoyo saat dialog Forum Merdeka Barat Sembilan (FMB9) dengan tema Kunjungan Paus Fransiskus, Simbol Persahabatan Lintas Agama, di Jakarta, Senin (26/8/2024).
Salah satu agenda menarik dari kunjungan ini adalah rencana Paus Fransiskus untuk bertemu dengan para pemimpin lintas agama di Masjid Istiqlal. Pertemuan ini tidak hanya simbolis, tetapi menunjukkan pentingnya persaudaraan di Indonesia, yang melibatkan seluruh pemimpin agama yang memiliki pengaruh besar terhadap umat masing-masing.
"Kunjungan ini bukan sekadar agenda formal, melainkan manifestasi dari persaudaraan sejati. Para pemimpin agama, yang memiliki pengaruh dan umat, diharapkan dapat bergandengan tangan dalam memperjuangkan kemanusiaan, persaudaraan sejati, dan kebaikan bersama," tambahnya.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral, memperkuat persaudaraan antarumat beragama, dan mendorong nilai-nilai kemanusiaan yang inklusif di seluruh lapisan masyarakat. Dengan membawa pesan perdamaian dan persaudaraan, kunjungan itu diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rm. Thomas juga menekankan bahwa pesan yang dibawa oleh Paus Fransiskus bukan hanya untuk Gereja Katolik, tetapi bersifat inklusif untuk semua pihak yang terlibat. "Gereja Katolik di Indonesia diharapkan terus menjadi 100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia, sambil mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mewujudkan kemanusiaan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan," pungkasnya.