Riset Perguruan Tinggi Harus Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat

: Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito saat membuka Rapat Koordinasi Relevansi dan Produktivitas Riset Perguruan Tinggi di Provinsi Jawa Barat di (ITB)/Foto: Kemenko PMK


Oleh Putri, Minggu, 11 Agustus 2024 | 21:28 WIB - Redaktur: Untung S - 223


Jakarta, InfoPublik – Riset di perguruan tinggi memainkan peran vital dalam kemajuan pengetahuan, inovasi, dan pengembangan teknologi. Namun, kerap kali hasil riset dari perguruan tinggi tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri.

Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito, saat membuka Rapat Koordinasi Relevansi dan Produktivitas Riset Perguruan Tinggi di Provinsi Jawa Barat di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis, 8 April 2024.

Dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik pada Minggu (11/8/2024), Warsito menjelaskan bahwa banyak hasil penelitian yang tidak diterapkan atau tidak sesuai dengan kebutuhan praktis, sehingga muncul tantangan dalam penerapan dan komersialisasi hasil riset tersebut.

“Oleh karena itu, perlu ditekankan pentingnya meningkatkan relevansi dan produktivitas riset perguruan tinggi, serta evaluasi sejauh mana riset yang telah dilakukan relevan dengan kebutuhan industri, pemerintah, dan masyarakat,” ujar Warsito.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 terdapat 4.004 perguruan tinggi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 3.107 perguruan tinggi berada di bawah Kemendikbudristek dan 897 kampus di bawah Kementerian Agama.

Warsito menyebutkan bahwa Jawa Barat memiliki jumlah perguruan tinggi terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 557 perguruan tinggi. Sebagai pusat industri dan perdagangan, Jawa Barat membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dan terdidik untuk mendukung perkembangan ekonomi dan sosial.

Namun, terdapat kekhawatiran mengenai sejauh mana pendidikan tinggi di provinsi ini relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan industri.

Warsito menekankan bahwa strategi pengembangan riset harus benar-benar mengedepankan transformasi dan mampu mengantisipasi dinamika global di masa depan. Menurutnya, ketidakpastian masa depan harus dijawab dengan arah pengembangan riset yang tepat.

“Saya berharap ada aksi nyata yang bisa dilakukan oleh seluruh stakeholder yang hadir pada rapat koordinasi hari ini,” kata Warsito.

Ia juga menambahkan bahwa Kemenko PMK siap mengoordinasikan seluruh perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada, seperti penurunan stunting, angka kemiskinan, dan tingkat pengangguran.

“Kemenko PMK siap mengoordinasikan seluruh perguruan tinggi dan pihak terkait lainnya untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan di Jawa Barat,” tegas Warsito.

Warsito juga menekankan pentingnya pembangunan dan pengembangan daerah yang berbasis pada hasil-hasil riset, sehingga berkelanjutan. Ia berharap rapat koordinasi ini benar-benar berperan dalam mempertemukan semua stakeholders untuk mencapai tujuan bersama.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Senin, 9 September 2024 | 19:24 WIB
Kemenkop UKM Bantu 30 Juta UMKM Masuk Pasar Digital
  • Oleh Putri
  • Senin, 9 September 2024 | 19:23 WIB
UMKM Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Sumbang 60 Persen PDB