- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 20 Desember 2024 | 16:10 WIB
: Dirut BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar (Humas Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 22 Juli 2024 | 13:00 WIB - Redaktur: Untung S - 347
Jakarta, InfoPublik – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa Kapal Cita XX yang membawa material untuk pembangunan Base Transceiver Station (BTS) hilang kontak di Perairan Papua.
Kapal berjenis LCT GT 145 tersebut hilang kontak sejak Rabu, 17 Juli 2024, saat berlayar dari Pelabuhan Timika menuju Yahukimo.
“Terakhir, kapal berjenis LCT GT 145 tersebut berkomunikasi dengan Kapal Prima Jaya yang melintas bersamaan pada Selasa, 16 Juli 2024,” ungkap Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo, Fadhilah Mathar, dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (22/7/2024).
Fadhilah Mathar, yang akrab disapa Indah, menjelaskan bahwa Kapal Cita XX mengambil jalur di pinggir perairan.
“Dari informasi yang disampaikan oleh kru Kapal Prima Jaya, Kapal Cita XX tidak melaju dan mengambil posisi di pinggiran,” jelasnya.
Menurut Indah, selain mengangkut 12 orang, Kapal Cita XX membawa material untuk pembangunan BTS, tower, power, dan Very Small Aperture Terminal (VSAT) atau stasiun penerima sinyal satelit.
“Semua material tersebut untuk penyediaan sinyal 4G BAKTI Kominfo di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Indah menjelaskan bahwa Kapal Cita XX berangkat dari Timika pada Senin, 15 Juli 2024, pukul 05.43 WITA.
Sesuai rencana, kapal seharusnya tiba di Yahukimo pada Kamis, 18 Juli 2024, setelah menempuh tiga hari perjalanan.
“Pada Jumat, 19 Juli 2024, penanggung jawab Kapal Cita XX, Bapak Mufli, melaporkan bahwa kapal belum tiba di Pelabuhan Yahukimo kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Timika,” kata Dirut BAKTI Kominfo.
Dia menyatakan bahwa Tim SAR Timika telah diturunkan dengan dukungan TNI Angkatan Laut dan Polairud yang terus membantu pencarian.
“Sampai hari ini belum ada informasi tambahan, kapal belum ditemukan,” tutup Fadhilah Mathar.