Menko PMK Minta Aceh Kerja Keras Turunkan Angka Stunting

: saat mengecek penanganan stunting dan penyaluran Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh/Foto: Kemenko PMK


Oleh Putri, Kamis, 28 Maret 2024 | 20:34 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 115


Jakarta, InfoPublik - Provinsi Aceh diminta kerja lebih keras lagi untuk menurunkan prevalensi stunting sehingga turut mendukung target nasional yaitu 14 persen pada 2024. 

Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat mengecek penanganan stunting dan penyaluran Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

"Saya mohon perhatian betul dan diperlakukan sebaik-baiknya agar stunting di Aceh segera turun karena target pemerintah tahun 2024 itu minimum 14 persen," kata Menko Muhadjir melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Kamis (28/3/2024).

Prevalensi stunting di Provinsi Aceh saat ini masih tergolong tinggi. Berdasarkan data SSGI, pada 2022 sebesar 31,2 persen. Sementara prevalensi stunting di Kota Banda Aceh pada 2022 sebesar 25,1 persen.

Berdasarkan penjelasan Pj. Wali Kota Aceh Amiruddin mengatakan saat ini program bapak asuh stunting sudah dilakukan di Kota Banda Aceh. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah dilibatkan menjadi bapak asuh stunting.

Termasuk TNI, POLRI, PNS harus menjadi bapak asuh desa-desa di Aceh. Menurut Menko Muhadjir penanganan yang dilakukan oleh pemerintah Aceh sudah sangat bagus, namun perlu ada langkah besar dan masih perlu ditingkatkan.

"Tolong betul-betul masalah stunting ini ditangani sungguh-sungguh. Saya titip kepada Pak Gubernur dan Bapak Wali Kota mohon difokuskan betul penanganan stunting di Aceh," kata Menko Muhadjir.

Penanganan stunting di Aceh sudah dilakukan, termasuk pemeriksaan ibu hamil dan penyediaan USG disemua Puskesmas. Melalui upaya tersebut, diharapkan ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya enam kali selama kehamilan.

Selain itu, telah dilakukan pemberian makanan tambahan kepada balita yang kurang gizi sebagai upaya untuk pencegahan stunting.

Menko Muhadjir juga menyampaikan pentingnya makanan bergizi dan mengharapkan para balita serta ibu hamil banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein hewani seperti ikan, telor, dan daging.

Pada kesempatan ini, ia meminta Geucik atau Kepala Gampong/Desa agar bisa mengetahui adanya ibu hamil di setiap daerahnya. Dengan begitu, pemantauan gizi bagi mereka dan calon bayi yang ada dalam kandungannya bisa diperhatikan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 27 April 2024 | 18:06 WIB
Tak Ada Larangan Warung Madura Beroperasi 24 Jam
  • Oleh Putri
  • Jumat, 26 April 2024 | 08:07 WIB
Menko PMK Minta Sumbar Rancang Pencegahan Resiko Bencana