Anak Muda Aceh Didorong Membuat Startup Digital

: Wamenkominfo Nezar Patria dalam Diskusi Santai Komunitas Penggerak Kolaborasi dan Inovasi di Aceh (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 27 Februari 2024 | 20:08 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 254


Jakarta, InfoPublik – Anak-anak muda, terutama generasi milenial dan generasi Z di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (Aceh) didorong untuk berani membuat perusahaan rintisan (startup) digital sebagai solusi menciptakan nilai dan peluang ekonomi daerah.

"Startup menjadi salah satu solusi generasi muda kitam Gen Z dan Milenial untuk menciptakan value," ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Diskusi Santai Komunitas Penggerak Kolaborasi dan Inovasi di Titik Balik Coffee Corner Kota Banda Aceh, Aceh, seperti dikutip pada Selasa (27/2/2024). 

Wamenkominfo mengatakan, perekonomian Aceh terus bergerak sejak bencana tsunami 2004 lalu, seiring dinamika ekonomi nasional dan global.

Namun perkembangan ekonomi yang ada dinilai belum mampu menumbuhkan banyak wirausaha muda dan tangguh di bumi Serambi Mekah ini.

“Aceh belum menghasilkan entreprenuer muda dan tangguh. Oleh karena itu, dalam konteks Aceh, dibutuhkan inisiatif baru yang lebih banyak untuk mengejar ketertinggalan,” tuturnya.

Menurut Nezar Patria, sampai saat ini, tulang punggung ekonomi Aceh berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), yang pada tahun ini jumlahnya sebesar Rp11,7 Triliun.

Pola ketergantungan terhadap APBA ini diharapkan bisa segera diubah dengan menumbuhkembangkan wirausaha baru.

“Kita jangan tergantung dengan government local budget tadi. Saya kira dengan membuat startup ini kita bisa membuat terobosan. Intinya dibutuhkan ide-ide yang kreatif dalam memuat terobosan untuk memecahkan masalah-masalah," kata Wamen Nezar.

Oleh karena itu, Wamenkominfo mendorong kaum muda Aceh menciptakan ide baru dan berani membangun startup yang sesuai dengan peluang yang ada.

Ide membuat usaha rintisan menurutnya bisa datang dari mana saja dan biasanya digerakan oleh keprihatinan atau kepedulian.

Selain itu, faktor ketekunan juga menjadi kunci membuat dan mengembangkan usaha startup agar bisa mengatasi tantangan yang muncul.

“Dengan modal ketekunan, startup-startup tersebut kemudian tumbuh dan berkembang dengan pesat. Jadi startup ini butuh ketekunan,” imbuh Wamenkominfo. 

Dia juga berpesan agar wirausaha muda Aceh selalu semangat dan kreatif dalam mencari peluang dengan mengembangkan kolaborasi agar bisa berbagi pengalaman, akses dan membentuk satu ekosistem sendiri

“Jangan gampang patah semangat. Intinya jangan patah semangat, kreatif, lalu selalu mencari peluang dan jangan lupa kolaborasi dalam suatu ekosistem," tutup Nezar Patria.

Turut hadir dalam acara itu, Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Bonifasius Pudjianto,  Head of Regulatory and Government Affairs eFishery Luciana Dita Candra, Head of Public Policy & Government Relations Aruna Indonesia Elkana Lewerisa, Co-Founder Biops Agrotekno Muhammad Fahri Riadi, dan CEO Chikin Indonesia Setiawan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 7 September 2024 | 18:20 WIB
Bendera IKN dan 38 Provinsi Dikibarkan dalam Acara Pembukaan PON XXI
  • Oleh Wandi
  • Jumat, 6 September 2024 | 22:09 WIB
PON XXI Aceh-Sumut: Olahraga Basket Tarik Perhatian Generasi Muda