- Oleh Eko Budiono
- Senin, 24 Maret 2025 | 09:45 WIB
: Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meninjau rencana lokasi Sekolah Rakyat yang ada di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (8/3/2025). ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos/am.
Oleh Eko Budiono, Minggu, 9 Maret 2025 | 11:38 WIB - Redaktur: Untung S - 307
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan sentra, dan balai-balai yang berada di bawah naungan Kemensos untuk menjadi lokasi pendirian sekolah rakyat.
Langkah tersebut untuk untuk menjalankan amanat Presiden Prabowo Subianto.
Guna memastikan kesiapan sentra milik Kemensos, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya; Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo meninjau kesiapan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi yang akan menjadi salah satu lokasi berdirinya sekolah rakyat.
“Nah, ini salah satu tempat yang akan dijadikan sekolah rakyat itu. Bagian dari Sentra Pangudi Luhur, asetnya Kementerian Sosial,” kata Gus Ipul dalam keterangan resmi, Sabtu (8/3/2025).
Usai meninjau, Seskab Teddy berpendapat bahwa sarana prasarana yang ada di STPL sudah sangat bagus untuk memulai penyelenggaraan sekolah rakyat.
Menurutnya, hanya diperlukan sedikit penambahan agar sekolah yang berkonsep asrama itu nantinya bisa berjalan dengan maksimal.
“Alhamdulillah menurut beliau (Seskab Teddy), ini sudah sangat layak. Tinggal ada penambahan-penambahan. Jadi dianggap bagus sekali," kata Gus Ipul.
Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi merupakan satu dari 31 sentra yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial.
STPL yang ada saat ini merupakan gabungan dari tiga balai yang ada sebelumnya, yaitu Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur” Bekasi, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra “Tan Miyat” dan Balai Rehabilitasi Sosial Lansia “Budhi Dharma”.
Selain penggabungan balai, ada juga perubahan fokus layanan. Ketiga balai tadinya memiliki fokus layanan yang berbeda. Namun sejak penggabungan menjadi STPL, sentra tersebut memberikan multi layanan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Sentra tersebut dilengkapi dengan berbagai sarana-prasarana dan fasilitas untuk menunjang perbaikan kehidupan PPKS.
STPL sudah dilengkapi fasilitas untuk penyandang disabilitas, misalnya guiding block bagi penyandang disabilitas netra.
Kelengkapan prasarana itu tentunya menunjang kebutuhan asrama sekolah rakyat.
Akan tetapi, penyesuaian dan penambahan fasilitas tetap dibutuhkan agar bisa menyesuaikan dengan keperluan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang nantinya akan menghuni asrama tersebut.