KLHK Dorong Pengelolaan Sampah Jadi Solusi Tiga Krisis Planet

: Dirjen PSLB3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati (Biro Humas KLHK)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 23 Februari 2024 | 06:06 WIB - Redaktur: Untung S - 305


Jakarta, InfoPublik – Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 menjadi momentum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong pengelolaan sampah menjadi bagian solusi tiga krisis planet (triple planetary crisis), yakni perubahan iklim (climate change), hilangnya keanekaragaman hayati (biodiversity loss), dan pulusi lingkungan (pollution).

"Urusan sampah harus menjadi bagian dari solusi terhadap triple planetary crisis yang dihadapi masyarakat global saat ini, yaitu climate change, biodiversity loss, dan pollution. Penguatan posisi sektor pengelolaan sampah harus mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang memaduserasikan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (Dirjen) PSLB3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, dalam keterangannya terkait Dialog Kelola Sampah Menjadi Sumber Daya Produktif Menuju Zero Waste Zero Emission dan “Peluncuran Buku Panduan Bank Sampah”, pada Rabu 21 Februari 2024 di Jakarta pada Kamis (22/2/2024).

Dirjen Vivien mengatakan, peringatan HPSN 2024 menjadi momentum penting untuk membangkitkan memori kolektif masyarakat agar secara terus-menerus berupaya keras membangun pengelolaan sampah yang lebih baik dengan cara-cara produktif.

Pemerintah sendiri kini tengah mengembangkan kebijakan dan program mitigasi perubahan iklim dari sektor sampah dan limbah melalui komitmen nol limbah dan nol emisi atau Zero Waste Zero Emission 2050 sebagai langkah nyata melawan tiga krisis tersebut, khususnya perubahan iklim dan polusi.

"KLHK juga tengah memimpin negosiasi di tingkat global dalam upaya menyusun kesepakatan internasional yang mengikat untuk mengakhiri polusi plastik atau intergovernmental negotiating committee (INC) to develop on international legally binding instrument (ILBI) on plastic pollution, including in the marine environment," jelasnya.

Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Vinda Damayanti, menambahkan, kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, pelaku usaha, masyarakat sipil, dan masyarakat menjadi kunci dalam upaya mengatasi permasalahan sampah saat ini.

Socio-enterpreneur dinilai memegang peranan penting, sehingga perlu dibangun sinergi dan kolaborasi untuk menciptakan kesadaran dan kepedulian yang efektif, mengembangkan inovasi teknologi dalam daur ulang plastik, dan menciptakan kebijakan yang mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

"Keterlibatan aktif perusahaan dalam memproduksi dan menggunakan bahan ramah lingkungan, serta dukungan dari komunitas lokal untuk program-program daur ulang dan pengelolaan sampah, akan mempercepat langkah-langkah menuju pengurangan sampah plastik melalui penerapan ekonomi sirkular dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia," tutur Vinda.

Dalam Dialog Kelola Sampah Menjadi Sumber Daya Produktif Menuju Zero Waste Zero Emission, para narasumber memaparkan pilihan praktis menjadikan urusan sampah sebagai sektor pendukung pertumbuhan ekonomi skala kecil, menengah, dan skala besar.

Lima narasumber yang berasal dari wakil Pemerintah Daerah, Produsen, Pegiat Bank Sampah, praktisi edukasi publik sekaligus praktisi TPS3R dan pelaku usaha Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) tersebut juga membahas gerakan penyadartahuan dan partisipasi masyarakat dalam usaha-usaha produktif mengatasi masalah, seperti membudayakan untuk memilah dan mengolah sampah di sumbernya.

Sedangkan Buku Panduan Bank Sampah tulisan CEO Bank Sampah Bersinar Fei Febriyanti yang dirilis dalam acara tersebut terdiri atas dua buah buku, yakni Buku Saku Panduan Membentuk Bank Sampah Unit dan Buku Membangun Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah.

Penyusunan buku ini merupakan hasil kerja sama Ditjen PSLB3 KLHK dengan The Danish Environmental Protection Agency (The DEPA), dan Kedutaan Besar Denmark dalam program Strategic Sector Cooperation (SSC).

Selain kegiatan Dialog dan Peluncuran Buku Panduan Bank Sampah, rangkaian Peringatan HPSN 2024 akan dilanjutkan dengan kegiatan mendatang, seperti: 1) Seminar Road to International Legally Binding Instrument on Plastic Pollution; 2) Zero Waste Adventure Camp; 3) Green Life Style Expo; 4) Dialog Teknologi Pengelolaan Sampah Menuju Zero Waste Zero Emission; 5) Dialog Pencapaian Jakstrada dan Penginputan SIPSN; 6) Dialog Business Matching antara Produsen dengan Mitra Produsen tentang Penerapan Permen LHK P.75/2019; 7) Sosialisasi Sampah Spesifik yang Timbul Akibat Bencana (STAB); 8) Dialog Belanja Online Minim Sampah; 9) Workshop Peran Penyuluh Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup; 10) Penyerahan Penghargaan Adipura; dan Aksi Bersih Negeri.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 13 Mei 2024 | 15:41 WIB
KLHK Beberkan Komitmen Penghijauan Indonesia di Forum Hutan PBB
  • Oleh MC KAB REMBANG
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 01:42 WIB
KLHK Berencana Bangun Stasiun Pemantau Udara di Rembang
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 17:45 WIB
Kebijakan Zero Delta Q Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 24 April 2024 | 11:53 WIB
Pemerintah Harap Centre of Excellence Bisa Terealisasi untuk Atasi Masalah Iklim