Kemenkes Upayakan Deteksi Dini Kanker Lebih Mudah dan Murah di Puskesmas

: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri peringatan Hari Kanker Sedunia yang digelar oleh RS Kanker Dharmais/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Minggu, 18 Februari 2024 | 05:57 WIB - Redaktur: Untung S - 159


Jakarta, InfoPublik – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau pentingnya melakukan upaya deteksi dini untuk menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh kanker.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Kanker Sedunia yang digelar oleh RS Kanker Dharmais. Ia mengatakan strategi utama menurunkan angka kematian akibat kanker adalah dengan deteksi dini.

“Kalau kanker bisa diketahui lebih dini, tingkat kesembuhannya lebih besar, dan biayanya juga lebih murah,” kata Menkes Budi melalui keterangan resminya pada Sabtu (17/2/2024).

Sejalan dengan upaya mewujudkan transformasi kesehatan, Kemenkes terus berupaya melengkapi fasilitas pelayanan kesehatan deteksi dini kanker ditingkat puskesmas kabupaten/kota.

Menkes Budi mengatakan itu untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan layanan deteksi dini.

Layanan deteksi dini ini khususnya untuk empat jenis kanker utama, yakni kanker payudara dan kanker serviks pada wanita, serta kanker paru-paru dan kanker usus yang banyak kasusnya ditemui pada pria.

Menkes Budi mengatakan semua puskesmas di 514 kabupaten/kota sedang disiapkan untuk bisa melayani deteksi dini empat jenis kanker tersebut.

“Semua puskesmas sedang kami siapkan. Harapannya tahun ini, semua alatnya bisa selesai kita bagikan secara bertahap ke 10.000 Puskesmas di 514 Kabupaten/Kota,” ujar Menkes Budi.

Alat kesehatan yang dimaksud yakni utamanya untuk deteksi dini kanker payudara adalah Probe Linear USG. Sedangkan untuk deteksi dini kanker serviks, Kemenkes sudah mulai meluncurkan tes HPV DNA yang hasilnya lebih akurat dan prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan Pap Smear.

Selain itu, Menkes Budi menyebutkan layanan deteksi dini kanker paru-paru dan kanker usus juga akan disediakan. Kemenkes menargetkan setiap puskesmas dapat melakukan layanan skrining kanker paru dengan alat Low Dose CT-Scan (LDCT) dan kanker usus besar dengan kolonoskopi.

LDCT mampu mendeteksi lesi kecil atau nodul pada paru-paru yang mungkin merupakan tanda awal kanker paru-paru.

“Kita akan selesaikan secara bertahap di 514 kabupaten/kota supaya tiap puskesmas punya CT-Scan biar bisa melakukan prosedur Low Dose CT-Scan untuk deteksi dini kanker paru-paru dan kolonoskopi untuk deteksi dini kanker usus besar,” kata Menkes Budi.

Kemenkes juga bekerja sama dengan kolegium dan organisasi profesi untuk memastikan semua RS siap melakukan layanan penyakit kanker.

Menkes Budi berharap upaya ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mau pergi ke puskesmas dan melakukan skrining serta pemeriksaan deteksi dini kanker. Ia juga meminta masyarakat tidak takut skrining dan periksa.

“Jika terdeteksi ada yang positif kanker, tidak perlu khawatir, bisa langsung rujuk ke rumah sakit karena sudah kami siapkan untuk dilakukan perawatan berikutnya. Lebih cepat ditemukan maka kemungkinan sembuhnya juga besar,” kata Menkes Budi.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais R. Soeko Werdi Nindito mengungkapkan RS Kanker Dharmais siap bekerja sama dengan kolegium dan organisasi profesi untuk memberikan pelatihan kepada dokter-dokter umum di Puskesmas.

“Kami akan ikut serta melatih dokter-dokter umum di puskesmas untuk bisa melakukan USG dan layanan deteksi dini kanker lainnya, supaya pelatihan secara masif dapat dilakukan dalam waktu cepat,” kata Soeko.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Jumat, 20 September 2024 | 06:00 WIB
Cegah Bunuh Diri, Kemenkes Ajak Remaja Bicara soal Kesehatan Mental
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:47 WIB
Pentingnya Meningkatkan Ketepatan Diagnosis demi Keselamatan Pasien
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:46 WIB
Kemenkes Imbau Masyarakat Bijak Konsumsi Antibiotik