Perempuan Generasi Muda Rentan Terpapar Terorisme

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 24 Mei 2023 | 14:33 WIB - Redaktur: Untung S - 219


Jakarta, InfoPublik – Penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan sejumlah lembaga riset pada 2020 menyatakan perempuan, generasi muda, dan aktif di internet rentan terpapar radikal terorisme.

“Survei (FKPT) 2020. Perempuan generasi muda dan aktif di internet mencatat indeks potensi radikalisme lebih tinggi sehingga rentan terpapar narasi radikal,” ujar Deputi Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Andhika Chrisnayudhanto, dalam keterangannya terkait forum Joint Synergy to Eradicate Terrorism: Narasi Gen Z “Saring Sebelum Sharing” di Jakarta pada Rabu (24/5/2023).

Andika mengatakan, keterlibatan perempuan generasi muda dalam terorisme semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Peningkatan keterlibatan perempuan itu dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kemajuan teknologi. 

Namun, tidak berarti laki-laki tidak rentan terhadap terorisme. Karena kelompok teror memanfaatkan kerentanan masyarakat sehingga baik laki-laki maupun perempuan, dari berbagai latar belakang sosial berpotensi terpapar.

“Oleh karena itu, perlu adanya sinergi dalam memberantas terorisme hingga ke akarnya,” kata Deputi Kerja Sama Internasional BNPT.

Pendiri Yayasan Prasati Perdamaian sekaligus pakar terorisme Noor Huda Ismail menambahkan, memberantas terorisme tidak cukup dengan melakukan kontra narasi dan meluruskan pemahaman yang ekstrem.

Memberantas terorisme juga harus mengelola teknologi yang dipakai dalam mempropagandakan paham tersebut, dalam hal ini media sosial.

Selain itu, lanjutnya, literasi digital juga harus ditingkatkan agar masyarakat bijak dalam bermedia sosial.

“Media sosial memerdekakan mereka (masyarakat) untuk bergabung (ke kelompok teror), asal pegang handphone bisa kena, radikalisasi tidak berbicara secara paham saja tapi juga teknologi, perlu kerja sama semua pihak termasuk pengelola teknologi informasi,” kata Noor Huda menandaskan.

Foto: Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT