KLHK – Yayasan ARSARI Djojohadikusumo Kolaborasi Konservasi Keanekaragaman Hayati

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 6 Februari 2023 | 16:12 WIB - Redaktur: Untung S - 297


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) dan Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD) berkolaborasi melakukan kegiatan konservasi keanekaragaman hayati di berbagai daerah.

"Konservasi habitat dan populasi spesies kunci antara lain jenis harimau sumatera, orang utan sumatera dan kalimantan, gajah, badak sumatera, serta jenis-jenis lainnya yang terancam punah merupakan program prioritas Kementerin LHK yang terus menerus dilaksanakan dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait yang memiliki kesamaan pandang dan prinsip-prinsip konservasi,“ kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Plt Dirjen KSDAE) yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (6/2/2023).

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama (PKS) tentang Penguatan Fungsi Kawasan Suaka Alam dan Konservasi Keanekaragaman Hayati melalui Dukungan Program Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Secara Berkelanjutan.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Plt. Direktur Jenderal KSDAE dengan Ketua YAD Hashim Djojohadikusumo.

Sedangkan penandatanganan perjanjian Kerja Sama dilakukan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, dan Kepala Balai KSDA Kalimantan Timur dengan Direktur Eksekutif YAD Catrini Pratihari Kubontubuh.

“Ruang lingkup PKS yang berlaku hingga lima tahun ke depan ini meliputi antara lain pembangunan dan pengelolaan Pusat Penyelamatan Satwa di Riau, pengelolaan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya, Sumatera Barat dan pengelolaan Pusat Suaka Orangutan di Kalimantan Timur,” jelas Plt Dirjen KSDAE.

Menurut Dirjen Bambang, kegiatan utama yang akan dikerjasamakan meliputi dukungan peningkatan kapasitas kelembagaan, pengawetan flora dan fauna dalam penyelamatan satwa liar meliputi Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), Orangutan (Pongo Pygmaeus) dan satwa liar endemik lainnya, perlindungan habitat satwa, dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam kerja sama ini KLHK menerapkan tiga prinsip, yakni saling menghargai/menghormati, saling mempercayai, dan saling memberikan kemanfaatan. 

“Komunikasi adalah kata kunci keberhasilan dalam kolaborasi melestarikan keanekaragaman hayati yang kita miliki.  Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Yayasan ARSARI Djojohadikusumo ini sebagai wujud nyata dari kolaborasi pelestarian biodiversity pada tiga unit pelaksana teknis Ditjen KSDAE,” tutur Bambang Hendroyono.   

Ketua YAD mengucapkan terima kasih dan merasa terhormat mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan Kementerian LHK bagi kelestarian lingkungan hidup khususnya satwa liar terancam punah.

Yayasan ARSARI Djojohadikusumo dipastikan konsisten mendukung upaya pemerintah, khususnya KLHK, dalam pelestarian satwaliar terancam punah yang merupakan aset negara, harta bangsa yang tidak boleh punah.

“Sinergi positif ini perlu terus ditingkatkan untuk semakin memperkuat dan memperluas gotong royong bersama dalam konservasi,” kata Hasyim menandaskan.

Foto: Biro Humas KLHK