Gunung Anak Krakatau Siaga, Menko PMK Pastikan Masih Aman Dilintasi Pemudik

:


Oleh Putri, Jumat, 29 April 2022 | 05:25 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 182


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, bersama Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan Kepala PVMBG Hendra Gunawan, melakukan inspeksi gabungan ke Pulau Gunung Anak Krakatau melalui udara, pada Kamis (28/4/2022). Hal ini dilakukan dalam rangka Hazard Asessment (Identifikasi Bahaya). 

Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Provinsi Lampung, memang dikhawatirkan mengganggu aktivitas perjalanan masyarakat khususnya para pemudik yang menyebrang menggunakan angkutan laut maupun angkutan udara.

Hazard Asessment yang dilakukan dalam inspeksi gabungan melihat dari sisi bahaya primer maupun skunder di Pulau Gunung Anak Krakatau.

Namun begitu, Menko Muhadjir menyampaikan, saat ini kondisi sekitar Gunung Anak Krakatau masih aman untuk dilintasi oleh angkutan, tetapi tidak mendekati wilayah Gunung Anak Krakatau setidaknya dalam radius lima kilometer.

“Karena itu kalau ada isu bahwa Anak Krakatau sedang gawat itu tidak benar. Bagi mereka yang akan menyeberang dalam rangka mudik ini Insya Allah sambil berdoa mudah-mudahan tidak akan ada aral melintang yang disebabkan aktivitas Anak Krakatau,” kata Menko Muhadjir.

Hal itu telah berdasarkan bukti ilmiah dari kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta BMKG terbukti aman. Namun, kata Menko Muhadjir untuk kejadian di luar itu pihaknya tidak bisa memastikan.

Sebagai informasi, berdasarkan pengamatan kegempaan, PVMBG dan BMKG, Gunung Anak Krakatau telah terjadi satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 12 mm dan lama gempa 17 detik, 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 2-10 mm, dominan tiga mm.

Secara umum aktivitas vulkanik seperti kegempaan, erupsi dan guguran/longsoran sejak Senin 25 April 2022 cenderung melandai. Namun demikian, dalam posisi status Siaga (level 3) masih terdapat kemungkinan terjadi peningkatan aktivitas vulkanisme secara mendadak.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak mendekati wilayah Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer.

,