Peneliti BRIN Dianugerahi WIN DRR Leadership Awards

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 14 Oktober 2021 | 08:53 WIB - Redaktur: Untung S - 287


Jakarta, InfoPublik - Peneliti Pusat Riset Geoteknologi BRIN Dr. Nuraini Rahma Hanifa menjadi pemenang Women’s International Network for Disaster Risk Reduction (WIN DRR) Leadership Awards. Ia menjadi pemenang penghargaan WIN DRR Leadership Awards untuk kategori Rising Star Award.

Dirinya terpilih dari 8 finalis lainnya yang berasal dari berbagai negara. Penghargaan ini merupakan ajang pengakuan kepada insan-insan wanita yang memberikan kontribusi dan pencapaian luar biasa dalam upaya pengurangan risiko bencana di kawasan Asia-Pasifik.

Penyelenggara United Nations Office for Disaster Risk Reduction - Regional Office for Asia and Pacific (UNDRR) melangsungkan ajang ini secara daring pada 13 Oktober 2021 dari Bangkok, Thailand.

Dalam sambutannya, Rahma mendedikasikan penghargaan ini kepada keluarga dan seluruh wanita di dunia yang tidak pernah berhenti berjuang untuk pengurangan risiko bencana. Dirinya mengingat betul betapa mengerikannya ancaman gempa megathrust dan tsunami di Jawa; hasil risetnya 7 tahun silam.

“Ayah saya berkata, bagaimana kamu menggunakan ilmu pengetahuan yang kamu miliki untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa?,” tutur Rahma, seperti dikutip dalam rilis BRIN di Jakarta, Kamis (14/10/2021).

Rahma melanjutkan, banyak negara di wilayah Asia-Pasifik rawan akan bencana. Indonesia mempunyai 11 jenis bahaya yang bisa memicu risiko bencana yang kompleks dan mengancam hampir seluruh penduduk (272 juta orang). Tidak lekang dari ingatan bencana tsunamigenic Sumatra 2004, serangkaian gempa tsunami di sepanjang Palung Sunda, hingga gempa, tsunami dan likuifaksi Palu 2018; ilmu pengetahuan tentang kebencaan perlu diwariskan lintasgenerasi dan disebarkan pada tingkat lokal.

“Sudah waktunya bagi kita untuk bertransformasi sebagai agen perubahan itu sendiri dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, rekayasa, teknologi dan inovasi sejalan dengan Sendai Framework & SDGs,” tegasnya.

Ia menyadari bahwa perempuan adalah salah satu golongan yang disebut rentan dalam kebencanaan. Namun perempuan juga memiliki potensi besar sebagai akselerator dalam ketangguhan dan pengurangan risiko bencana.

Pengurangan risiko bencana bukanlah sebuah proyek yang berlangsung sesaat melainkan seumur hidup. Semua orang harus bekerja sama untuk menyelamatkan banyak nyawa. Bagi Rahma, Penghargaan ini adalah sebuah motivasi yang semakin meyakinkannya bahwa apa yang ia lakukan selama ini benar.

“Salah satu harapan saya adalah menyaksikan jaringan U-INSPIRE tumbuh dan tersebar di berbagai negara sehingga bisa menjembatani banyak wanita dan pemuda untuk bersama-sama berjuang dalam pengurangan risiko bencana,” ungkapnya.

Rahma yang juga merupakan salah satu pendiri dan Sekretaris Umum Pertama U-INSPIRE Alliance, percaya bahwa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memiliki peranan penting dalam upaya-upaya pengurangan risiko bencana di masyarakat. Disiplin keilmuan di BRIN yang beragam dapat menjadi acuan riset dan inovasi yang terintegrasi. Hal ini memudahkan masyarakat dan pemerintah untuk mengakses segala pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko bencana, sehingga dampaknya bisa benar-benar dirasakan secara langsung. “Misalkan di U-INSPIRE banyak yang membangun aplikasi socio entrepreneurship sehingga kebencaan perlu masuk ke industri sehingga bisa dikapitalisasi dan berdampak untuk mengurangi risiko bencana,” terangnya.

Ia menegaskan bahwa Ilmu Geologi saja tidak cukup untuk menyelamatkan jiwa. Perlu kolaborasi dan gotong-royong dari berbagai disiplin. Serta upaya langsung dengan menyentuh masyarakat; memberikan informasi; dan memastikan kesiapsiagaan di semua level. Terutama bagi masyarakat yang berada di posisi risiko itu sendiri. “Cita-cita saya melakukan riset kebencanaan dan menjembatani hasil riset tersebut ke pemerintah dan masyarakat di level lokal, nasional, dan global,” pungkasnya.

Wakil Khusus Sekretaris Jenderal Pengurangan Risiko Bencana dan Kepala UNDRR Mami Mizutori percaya bahwa sebagai salah satu wilayah yang rawan akan bencana, Asia-Pasifik memiliki banyak wanita kuat yang kontributif dalam pengurangan risiko bencana. Para wanita ini digerakan oleh motivasi, tekad, dan hasil kerja mereka untuk pengurangan risiko bencana yang lebih baik. Ia juga mendorong kesetaraan bagi pria maupun wanita untuk menjadi bagian dalam promosi ketangguhan dan prevensi kebencanaan. “Dengan situasi sekarang ini sulit rasanya untuk tetap optimis terhadap masa depan tapi hari ini saya merasa semangat itu ada,” katanya.

Helatan penghargaan WIN DRR Leadership Awards 2021 berbarengan dengan Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana yang memang jatuh pada 13 Oktober 2021. Setidaknya terdapat 153 nominasi yang berasal dari 22 negera di wilayah Asia Pasifik. Ada 2 kategori untuk para pemenang: WIN DRR Rising Star Award; dan WIN DRR \Excellence Award. WIN DRR Rising Star Award dianugerahkan kepada insan Wanita yang telah mendemonstrasikan potensi kepemimpinannya pada masa awal karir, sedangkan WIN DRR Excellence Award akan dipersembahkan kepada insan wanita yang telah mencapai kesuksesan profesional mengagumkan dalam hal Pengurangan Risiko Bencana.

WIN DRR bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan peran mereka dalam pengambilan keputusan dalam pengurangan risiko bencana di kawasan Asia-Pasifik dengan mempromosikan dan mendukung kepemimpinan perempuan. WIN DRR dilaksanakan oleh UNDRR melalui dukungan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Australia. Adapun pemenang kategori WIN DRR Excellence Award adalah Vasiti Soko dari Fiji. AS

(Foto: BRIN)

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber InfoPublik.id.