:
Oleh Putri, Selasa, 23 Februari 2021 | 21:45 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 489
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah terus berupaya mendorong produk inovasi karya anak bangsa untuk menguasai pasar dalam negeri. Salah satu yang tengah diupayakan adalah alat pendeteksi COVID-19 GeNose C19 karya akademisi Universitas Gajah Mada (UGM).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, tingkat efektivitas GeNose C19 sudah sangat baik dan terus dilakukan penyempurnaan oleh tim peneliti.
“Pemanfaatan GeNose nantinya tidak hanya ditempatkan di lokasi terkait perjalanan seperti stasiun. Produksi GeNose akan didorong lebih banyak dan masif lagi untuk di lokasi-lokasi pelayanan publik yang memanfaatkan GeNose,” kata Menko Muhadjir Selasa (23/2/2021).
Pemanfaatan GeNose C19 sebagai alat screening pendeteksi COVID-19 di pelayanan publik baru efektif digunakan pada moda transportasi kereta api. Saat ini sudah ada sebanyak delapan stasiun kereta api yang memanfaatkan GeNose C19 yaitu Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Tawang Semarang, Stasiun Pasar Turi Surabaya.
Akan ada skema lain di tempat-tempat yang membutuhkan karena GeNose ini telah berfungsi dengan baik. Sebagai informasi, GeNoSe C19 merupakan alat pendeteksi virus corona yang dibuat oleh akademisi UGM untuk mendeteksi adanya virus corona melalui embusan napas.
Penggunaanya sangat mudah, cukup dengan mengembuskan napas kedalam kantong udara yang kemudian kantong tersebut di masukan ke dalam mesin GeNose. Untuk melakukan tes dengan GeNose, dianjurkan untuk tidak makan atau minum 30 menit sebelum tes.
GeNose C19 telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883dan sudah mulai dimanfaatkan untuk keperluan screening COVID-19. (Foto: Kemenko PMK)