:
Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 31 Oktober 2017 | 17:30 WIB - Redaktur: Juli - 279
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan para Ulama, Kyai dan Cendikiawan perlu selalu siap mengawal dan mengamankan ajaran agama Islam yang benar, seperti yang dicontohkan Nabi Besar Muhamad S.A.W, sekaligus untuk membela negaranya dari segala bentuk ancaman dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar negaranya.
"Perlu satu pemikiran yaitu mengapa Bangsa Indonesia memerlukan semangat dan kesadaran bela negara dalam menghadapi derasnya fenomena persaingan mempertahankan eksistensi suatu bangsa dalam era globalisasi baru," kata Menhan saat menutup acara Halaqoh Nasional dan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/10).
Menurutnya, era Globalisasi baru yang dimaksudkan di sini merupakan konsekuensi logis dari pola perubahan akibat proses modernisasi yang sarat dengan pola Persaingan Ekonomi antar bangsa serta saling ketergantungan satu dengan yang lain.
Lebih lanjut dikatakan, bentuk persaingan yang dinamis ini dapat berdampak terhadap perubahan sistem politik, hukum, mental dan budaya, serta penghayatan terhadap ideologi suatu bangsa.
“Dalam kapasitas saya selaku Menteri Pertahanan RI dan pribadi saya tidak ingin Indonesia kalah dan gagal dalam persaingan modernisasi dan global tersebut yang pada gilirannya dapat mengancam eksistensi dan Keutuhan Negara Kita, karena dalam persaingan Globalisasi, yang kuat keluar sebagai pemenang dan menjadi pemimpin serta pasti akan menjajah, sementara yang lemah akan kalah dan menjadi pecundang dan akan terus terjajah," katanya.
Menhan memandang sangat perlu untuk selalu mengingatkan dan menyampaikan tentang pentingnya penanaman nilai-nilai Kesadaran Bela Negara sebagai modalitas kekuatan dan pengikat jati diri bangsa agar kita bersatu dan berhasil dalam menghadapi setiap tantangan dalam dinamika globalisasi.
“Saat ini kondisi global diwarnai pada fenomena kembalinya semangat Nasionalis akibat mulai timbulnya kesadaran kolektif akan pentingnya kemurnian jati diri sebagai fondasi ketahanan nasional suatu bangsa didalam menghadapi berbagai potensi ancaman dan tantangan yang dapat merintangi pencapaian tujuan nasionalnya," katanya.