Menhan : Perlu Kesadaran dan Semangat Bela Negara

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 31 Oktober 2017 | 17:30 WIB - Redaktur: Juli - 280


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan para Ulama, Kyai dan Cendikiawan perlu selalu siap mengawal dan mengamankan ajaran agama Islam yang benar, seperti yang dicontohkan Nabi Besar Muhamad S.A.W, sekaligus untuk membela negaranya dari segala bentuk ancaman dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar negaranya.

"Perlu satu pemikiran yaitu mengapa Bangsa Indonesia memerlukan semangat dan kesadaran bela negara dalam menghadapi derasnya fenomena persaingan mempertahankan eksistensi suatu bangsa dalam era globalisasi baru," kata Menhan saat menutup acara Halaqoh Nasional dan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/10).

Menurutnya, era Globalisasi baru yang dimaksudkan di sini merupakan   konsekuensi   logis   dari   pola   perubahan akibat proses   modernisasi   yang   sarat   dengan   pola Persaingan Ekonomi   antar   bangsa   serta   saling ketergantungan satu dengan yang lain.

Lebih lanjut dikatakan, bentuk persaingan yang dinamis ini dapat berdampak terhadap perubahan  sistem   politik,   hukum,   mental   dan budaya, serta penghayatan terhadap ideologi suatu bangsa.

“Dalam kapasitas  saya selaku  Menteri Pertahanan RI   dan   pribadi saya   tidak   ingin   Indonesia   kalah   dan gagal   dalam persaingan modernisasi   dan   global tersebut   yang   pada   gilirannya   dapat mengancam eksistensi dan Keutuhan   Negara   Kita,  karena   dalam persaingan  Globalisasi, yang  kuat keluar sebagai pemenang dan menjadi pemimpin serta pasti akan menjajah, sementara yang lemah akan kalah dan menjadi pecundang dan akan terus terjajah," katanya.

Menhan memandang sangat perlu untuk selalu mengingatkan dan menyampaikan tentang pentingnya penanaman nilai-nilai Kesadaran Bela Negara sebagai modalitas kekuatan dan pengikat jati diri bangsa  agar   kita  bersatu   dan  berhasil   dalam menghadapi setiap tantangan dalam dinamika globalisasi.

“Saat   ini   kondisi   global   diwarnai   pada  fenomena kembalinya semangat Nasionalis akibat  mulai timbulnya  kesadaran   kolektif akan pentingnya kemurnian jati  diri  sebagai fondasi ketahanan nasional   suatu   bangsa   didalam menghadapi berbagai potensi ancaman   dan   tantangan   yang dapat   merintangi   pencapaian tujuan   nasionalnya," katanya.