Adhyaksa Dault: Sumpah Pemuda Jangan Hanya Jadi Slogan

:


Oleh lsma, Minggu, 29 Oktober 2017 | 05:27 WIB - Redaktur: Juli - 276


Jakarta, InfoPublik - Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengharapkan agar setiap anggota Pramuka tidak menjadikan Sumpah Pemuda hanya sekedar slogan, melainkan juga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sumpah Pemuda jangan hanya jadi ucapan semata, tapi jelmakan menjadi karya nyata,” kata Adhyaksa Dault dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (28/10).

Adhyaksa menambahkan, sejak berdirinya, Gerakan Pramuka berkontribusi nyata untuk bangsa Indonesia, termasuk turun andil dalam Kongres Sumpah Pemuda pada 1928 silam. Organisasi dengan jumlah anggota 22 juta itu juga berkontribusi dalam pendidikan karakter generasi muda Indonesia.

Wakil Ketua Kwarnas Pramuka Bidang Binamuda Budi Prayitno mengatakan, sejak dulu momentum Sumpah Pemuda dijadikan sebagai hari refleksi bagi Gerakan Pramuka. Sumpah Pemuda 1928 mengingatkan kita akan pentingnya peran kaum muda dan pentingnya persatuan dalam perjuangan.

"Setiap kegiatan di Gerakan Pramuka selalu memiliki bobot pendidikan yang tinggi, Upacara Sumpah Pemuda, Karnaval Budaya, Festival kuliner adalah kegiatan luar ruangan yang sepertinya biasa bagi kita orang dewasa, namun merupakan pendidikan bagi adik-adik Pramuka usia 11-15 tahun. Dengan memakai baju adat, mereka semakin sadar bahwa kita Indonesia dengan beragam budaya. Dan Pramuka semangatnya sama dengan Sumpah Pemuda," ujar Budi.

Menurut Budi, sejak awal Pramuka dirancang sebagai alat pendidikan bagi anak muda untuk menjadi perekat NKRI. Karena itu, Pramuka bisa hadir dan diterima oleh masyarakat di semua daerah.