Menaker Ajak Pemuda Lawan Radikalisme, Ekstrimisme dan Tingkatkan Daya Saing

:


Oleh H. A. Azwar, Sabtu, 28 Oktober 2017 | 23:23 WIB - Redaktur: Juli - 410


Jakarta, InfoPublik - Di Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 ini, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri menyerukan kepada 5.000 mahasiwa untuk belajar dan bekerja lebih keras agar menjadi pribadi yang berdaya saing dan kompeten di atas standar.

Hanif juga mengajak mahasiswa untuk terus menggelorakan semangat kebangsaan dan toleransi agar persatuan dan kesatuan bisa dikokohkan di atas semua perbedaan yang ada. Lawan segala bentuk upaya memecah belah bangsa dan berbagai bentuk ekstrimisme dan radikalisme.

Seruan di tengah guyuran hujan tersebut disampaikan oleh Hanif kepada 5000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, saat memberikan kuliah akbar Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme di Stadion Sumantri Brojonegoro, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10).

"Persatuan itu modal kita untuk membangun. Persatuan juga modal untuk menjadi bangsa yang besar. Persatuan itu modal kita untuk maju. Tidak ada gunanya membangun, kalau kita tidak bersatu. Tidak ada gunanya kita melakukan banyak hal kalau bersatu saja tidak bisa," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Menaker Hanif bertanya apakah anda semua para pemuda siap untuk bersatu?" "Siap!!!, " dijawab serentak oleh ribuan mahasiswa. "Apakah anda semua para pemuda siap untuk bersatu untuk Indonesia?" tanya Menaker lagi seraya dijawab mahasiswa secara kompak Siap.

Di momentum Sumpah Pemuda 2017 ini, Hanif juga mengajak mahasiswa untuk melawan berbagai bentuk pemikiran yang ingin memecah belah bangsa. "Harus dilawan berbagai upaya pikiran yang berusaha memecah belah sebagai bangsa," katanya.

Hanif meyakini apabila seluruh mahasiswa bersatu maka daya Indonesia semakin kuat. Karena di era persaingan, semuanya serba persaingan. “Generasi muda harus meningkatkan daya saing dengan belajar dan bekerja lebih keras agar menjadi pribadi yang kompeten di atas standar,” tuturnya.

Karena itulah, Hanif mengingatkan mahasiswa sebagai kaum muda untuk meningkatkan daya saing agar menang di era persaingan. "Syaratnya adalah anak-anak muda Indonesia harus di atas standar. Kalau di atas standar pasti menang," katanya.

Dengan mengokohkan daya saing SDM sekaligus soliditas dan solidaritas sebagai bangsa untuk menghalau berbagai ekstrimisme dan radikalisme, Hanif meyakini Indonesia akan menjadi negara kuat, pertumbuhan ekonomi meningkat dan berpandangan moderat, toleran, welas asih dan tenggang rasa serta santun di dalam bermasyarakat.

Di akhir sambutan, Menaker memohon doa kepada 5000an mahasiswa agar Presiden Joko Widodo dan seluruh jajarannya diberikan kekuatan untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju, damai, dan bisa memberi ruang hidup bagi zaman ini. Hanif juga menyampaikan pesan agar mahasiswa terus bersama-sama, bekerja sama mengawal semua komunitas, semua ruang dengan pelbagai bentuk intervensi pemikiran-pemikiran, tindakan-tindakan moderat dan toleran.

"Agar ini menjadi cita rasa Indonesia. Jangan sampai sekelompok kecil orang mengganggu citra Indonesia yang damai, toleran," pesannya.

Hanif mengungkapkan ada 21 juta angkatan kerja usia muda. Namun sekitar 14 juta memiliki potensi untuk radikalisme. "Ini tentu harus diantisipasi secara bersama-sama baik oleh pemerintah, kampus dan pemuda serta semua entitas bangsa agar Indonesia bemar-benar menjadi negara dan bangsa yang semua untuk semua. Indonesia akan tumbuh jadi negara kuat disegani negara-negara lain," pungkas Hanif.