:
Oleh G. Suranto, Kamis, 5 Oktober 2017 | 20:58 WIB - Redaktur: Juli - 840
Jakarta, InfoPublik – Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengapresiasi langkah Badan Pengkajian dan Penerapan Tenologi (BPPT) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang telah menyelenggarakan National Seminar on Science Technology for Sabang Marine Tourisme Development and The 4th International Workshop on Sato Umi.
“Atas nama rakyat dan pemerintah Aceh, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada BPPT dan Kemenko Kemaritiman yang telah menggagas seminar ini,” kata Nova dalam pidatonya pada seminar tersebut di BPPT, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).
Disebutkan sesuai amanat PP No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional, 2010-2015, Pulau W yang umumnya di kenal Pulau Sabang dan sekitarnya telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Pulau W masuk dalam KSPN, sebab potensi pariwisata di kawasan ini sangat besar, dan didukung pula dengan posisi geografisnya yang sangat strategis, karena berada di jalur internasional.
“Untuk itu, upaya peningkatan pariwisata Sabang harus terus menerus kita lakukan. Kami (Pemerintah Aceh), bahkan seluruh rakyat Aceh, sangat mengapresiasi langkah BPPT dan Kemenko Kemaritiman yang menyelenggarakan seminar ini. Mudah-mudahan pertemuan ini ada tindak lanjutnya untuk memoles wajah Sabang, meng-upgrade Sabang, mengintervensi Sabang, agar Sabang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat Aceh, dan bagi Indonesia,” paparnya.
Dirinya berharap daya tarik Sabang bagi wisatawan mancanegara semakin hari semakin meningkat. “Potensi wisata bahari Sabang boleh dikatakan sangat lengkap, wisatawan yang datang ke Sabang tidak hanya bisa menikmati pemandangan di bawah laut yang sangat memikat, tapi juga ada susunan terumbu karang yang indah, pantai yang putih, hutannya, yang membuat Sabang dijuluki Surga Terpendam di Ujung Sumatera,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kunjungan wisatawan ke Sabang dari tahun ke tahun meningkat, misalnya tahun 2013 jumlah wisatawan 450 ribu orang, 2014 naik 500 ribu orang, seiring dibukanya jalur penerbangan langsung dari Medan sejak tahun 2015, jumlah wisatawan melonjak hingga 700 ribu orang, dan 2016 naik lagi hingga satu juta orang.
“Tahun ini, 2,2 juta ditargetkan wisatawan yang datang ke Aceh, mudah-mudahan 1,5 juta di antaranya mengunjungi Sabang,” imbuhnya.
Selain itu, kunjungan kapal-kapal pesiar, kapal layar ke pulau itu juga meningkat setiap tahunnya. Sepanjang tahun 2016 setidaknya 12 kali kapal pesiar, sebelum melanjutkan perjalannya ke Colombo, Singapura dan lainnya. Tahun ini diharapkan semakin banyak frekuensi kapal yang singgah ke Sabang.
“Kegiatan Sail Sabang yang akan berlangsung 28 November hingga 5 Desember 2017 nanti, juga sangat diharapkan wisatawan manca negara lebih banyak lagi berkunjung ke daerah itu,” ungkapnya.
Berbicara Sabang, kata dia, bukan hanya pariwisata, tapi ada potensi lain yag dimiliki Sabang yaitu sebagai kawasan investasi berkelas dunia, hal ini didukung posisi geografisnya yang sangat dekat dengan jalur internasional.
“Posisi ini menempatkan Sabang sebagai salah satu poros maritim nasional. Di masa depan kita berharap Sabang menjadi pintu depan investasi di wilayah barat Indonesia,” katanya.
Menurutnya dengan potensi yang dimiliki Sabang, mempunyai persyaratan lebih dari cukup untuk memenuhi kriteria pembangunan empat proyek utama sektor prioritas nasional, yaitu pariwisata, perikanan, industri dan perdagangan, serta jasa pelabuhan.
“Boleh saja pada sektor pariwisata adalah langkah awalnya, pembangunan ditingkatkan agar membangkitkan sektor-sektor lainnya. Oleh karena itu, pembangunan wisata di Sabang mutlak harus ditingkatkan,” tandasnya.